Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menampik tudingan keterlibatan dirinya dalam dugaan korupsi pengadaan lahan di daerah Munjul, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Pengadaan lahan itu disinyalir terkait program pembangunan rumah DP nol Rupiah.
“Saya juga di sini mengklarifikasi karena terus terang saja ada kesebut nama saya sebagai Ketua DPRD, lantai 10. Saya gak tau nih orangnya. Nggak tahu dari mana juga, saya harus klarifikasi dia,” kata Pras seusai rapat Komisi B DPRD DKI bersama jajaran Perumda Sarana Jaya, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Menurut Politikus PDIP itu dirinya hanya menjalankan fungsi sebagai ketua Badan Anggaran. Fungsi itu terkait dengan pengesahan usulan anggaran yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dengan demikian, dia menegaskan, ada mekanisme Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD yang melakukan pengawasan terhadap potensi penyelewangan anggaran daerah tersebut. Apalagi saat itu, dia mengaku bukan sebagai ketua komisi dan koordinator.
“Saya gak merasa bermain itu kok. Biarkan saja mereka yang merasakan nanti. Dia sendiri yang merasakan dosanya,” tuturnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengusut kasus dugaan korupsi terkait pengadaan tanah di Munjul Kelurahan Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta tahun anggaran 2019. Pengadaan tanah ditujukan untuk bank tanah.
"Bertempat di Gedung KPK Merah Putih, tim penyidik KPK mengagendakan pemeriksaan saksi-saksi," ujar Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu (10/3/2021).
Saksi-saksi yang diperiksa adalah Senior Manajer Divisi Usaha Perumda Pembangunan Sarana Jaya tahun 2019 s.d. 2020 Slamet Riyanto, Broker calo tanah Minan Bin Mamad, Junior Manager Sub Divisi Akuntansi dan Anggaran Sarana Jaya Asep Firdaus Risanandar, dan Junior Manajer Divisi Pertanahan Perumda Pembangunan Sarana Jaya I Gede Aldi Pradana.
Kemudian, Bendahara Ekonom Kongregasi Suster Suster CB Provinsi Indonesia Sr. Fransiska Sri Kustini CB alias Sr. Franka CB, Manajer Unit Pelayanan Pengadaan Perumda Pembangunan Sarana Jaya tahun 2017 s.d. Oktober 2020 Rachmat Taufik.