Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Marzuki Alie ke Bambang Widjojanto soal Kasus Demokrat

Marzuki Alie menyoroti pernyataan Bambang Widjojanto yang menyebut KLB Demokrat di Deli Serdang sebagai bentuk brutalitas demokrasi pada era Presiden Jokowi.
Mantan Ketua DPR Marzuki Alie memberi keterangan pers usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (6/7)./ANTARA-Ubaidillah
Mantan Ketua DPR Marzuki Alie memberi keterangan pers usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (6/7)./ANTARA-Ubaidillah

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatra Utara, Marzuki Alie menyampaikan pesan kepada Bambang Widjojanto selaku kuasa hukum DPP Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhyono (AHY).

Bambang Widjojanto (BW) diketahui bergabung dengan tim kuasa hukum DPP Partai Demokrat kubu AHY untuk mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait Kongres Luar Biasa Deli Serdang yang menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum.

BW sebelumnya menyebut tindakan yang dilakukan Partai Demokrat kubu KLB Deli Serdang merupakan bentuk brutalitas demokrasi pada era kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menanggapi hal tersebut, Marzuki berpesan kepada Bambang Widjojanto atau yang akrab disapa BW ini agar tidak melontarkan tuduhan dengan berbagai diksi yang tidak baik.

"Kalau anda pekerja hukum silakan. Kalau anda penegak hukum harusnya melihat dua sisi, dan kalau Anda pembela demokrasi seharusnya melihat siapa yang ditindas dan tirani," kata Marzuki Alie seperti dikutip dari Youtube Refly Harun, Senin (15/3/2021).

Mantan Ketua DPR RI ini juga meminta BW untuk mempertimbangkan kembali apakah hal yang dilakukannya sudah benar.

"Ada yang bilang brutalitas negara, tapi tolong dipahami dulu permasalahan yang ada di kita. Kalau Anda itu sebagai pembela demokrasi, apakah yang anda lakukan sudah benar? manakala orang yang anda dukung itu adalah orang yang menindas hadirnya nilai-nilai demokrasi, atau orang yang menindas kader-kadernya dan tidak menghargai hak asasi manusia," ujarnya.

Lebih lanjut, Marzuki menyatakan bahwa dirinya bukanlah pengkhianat partai. Menurutnya, langkah yang dilakukan semata-mata hanya untuk mengembalikan Partai Demokrat seperti harapan para pendiri yaitu sebagai partai terbuka yang memberikan peluang kepada semua kader agar bisa berkarier di Partai Demokrat.

"Jangan membuat diksi-diksi seolah-olah kami ini sebagai pengkhianat. Kami ini orang yang disaikiti dan dizalimi bahwa kami harus berbuat sesuatu untuk mengembalikan partai ini menjadi partai sebagaimana niat atau komitmen orang-orang yang mendirikan partai ini pada awal-awal dulu," ucap Marzuki.

Dia juga berharap agar Partai Demokrat tidak menghadirkan oligarki politik di masa-masa yang akan datang. Menurutnya, kehadiran Partai Demokrat seharusnya mengubah konsep pemerintahan dengan menerapkan demokrasi secara baik.

"Bangunlah partai ini demokrasinya secara baik, sehingga sudah terlatih demokrasi di internal partai. Kalau di lingkungan partai sudah baik, inshaallah di lingkungan negara pun kita mampu menerapkan demokrasi dengan baik," ujarnya.

Mantan Ketua DPR RI ini juga mengatakan bahwa apabila partai sudah melakukan tindakan-tindakan sangat tidak etis dan demokratis, maka nanti di tingkat negara akan pasti akan melakukan hal yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper