Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyu Laut yang Mengubah Ekonomi China

Gen kewirausahaan di China membentuk kerangka kerja dan perilaku bisnis yang sama sekali baru di setiap skala, dari yang sangat kecil hingga level raksasa.
Kantor pusat Tencent Holdings Ltd di Shenzhen, China./Bloomberg/Qilai Shen
Kantor pusat Tencent Holdings Ltd di Shenzhen, China./Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA – Apa hubungannya kisah sukses pebisnis yang mampu go international dengan seekor penyu laut? Mungkin di Indonesia istilah ini terbilang asing.

Namun di China, ‘penyu laut’ ini memiliki makna yang sangat dalam. Sebuah istilah yang di dalamnya menggelorakan semangat untuk ‘berkontribusi aktif demi menggerakan ekonomi bangsa’.  

Betapa tidak? Ini adalah istilah yang muncul ketika di Negeri Panda melahirkan generasi wirausahawan sukses jebolan luar negeri. Dengan semakin banyaknya orang China yang belajar atau bekerja di negeri orang, makin menguatkan pula semangat mereka untuk pulang kampung guna mengembangkan bisnisnya sendiri.

Nah, mereka ini kerap disebut ‘penyu laut’, bahkan memiliki organisasi tersendiri yaitu Asosiasi Cendikiawan Barat yang Kembali. Singkatnya, ‘penyu laut’ ini berperan penting dalam perekonomian China era 2000-an (Naisbitt, 2010).

Salah satunya adalah Ma Yansong. Dia adalah arsitek pertama China yang pada Mei 2006 berhasil memenangkan kontes tingkat dunia di luar negeri.

Juri internasional memilih rancangan Ma, desain meliuk hunian berlantai 56 yang dibangun di Mississauga, Kanada. Salah satu anggota juri menyebutnya ‘Gedung Marilyn Monroe’, yang sejak saat itu menjadi julukannya.

Sebanyak 500 unit Absolute Tower (nama hunian sebenarnya) terjual dalam sehari. Ma pun merancang versi yang lebih kecil dan langsung ludes terjual.

Pada 2002 dia bekerja untuk perusahaan-perusahaan bergengsi seperti Eisenman Architects (New York) dan Zaha Hadid (London) sebelum kembali ke China.

Ma mengajar arsitektur di Central Academy of Fine Arts di Beijing dan pada 2004 mendirikan perusahaan MAD (Ma Design). Selama dua tahun kemudian, dia mengikutsertakan desain-desainya pada lebih dari 100 kompetisi, memenangkan beberapa, meskipun tidak satu pun desain itu yang pernah dibangun.

Ketika proyek Absolute Tower dimulai, reputasinya membubung bersamaan dengan berdirinya bangunan. “Saya ingin membuat sesuatu yang tidak beraturan,” ujarnya.

Apa yang terjadi pada Ma tak ubahnya dengan produser film Chen Kaige, yang tidak sepenuhnya diakui di China sampai akhirnya dia menerima penghargaan dari industri film Barat.

Ma Yansong tidak menemukan pembeli desain utopianya di negeri sendiri meski pembangunan di sana sedang gencar, sampai dia dipuji di Barat.

Arsitek kondang itu ingin mewujudkan sesuatu yang baru di negerinya, yaitu meninggalkan pencakar langit kotak vertikal untuk mendukung struktur yang lebih cair dan tidak kaku serta lebih mencerminkan isu-isu urban China modern, seperti kepadatan penduduk dan keterbatasan sumber daya.

‘Penyu laut’ dari negeri Kung Fu Panda ini muncul dalam beberapa generasi. Mereka yang berkiprah di generasi pertama bisa disebut Wang Wei, Wang Yukun, Wu Ying, dan Kaige.

Adapun dari generasi kedua yang cukup terkenal adalah Zhang Haihua dan Pi Xiaoyan. Bisa jadi Jack Ma, sang pendiri Alibaba, adalah generasi ‘penyu laut’ juga yang dilahirkan China.

Menurut Naisbitt, gen wirausaha ini mendorong China melakukan perjuangan proaktif melawan kemiskinan dan keterbelakangan. Gen ini membentuk kerangka kerja dan perilaku bisnis yang sama sekali baru di setiap skala, dari yang sangat kecil hingga level raksasa.

Transformasi China menuju ekonomi pasar, jelasnya, membutuhkan perubahan di semua bidang. China ibarat wadah dari segala sesuatu yang usang.

Dari bangunan sampai manajemen. Dari akunting sampai tenaga kerja dan peralatan. “Semua operasionalnya amburadul,” tegas Naisbitt dalam bukunya China’s Megatrends.

Di perusahaan yang terkelola dengan baik, karyawan didorong mengembangkan pikiran wirausaha dan menambah potensi ekonomi perusahaan. Beberapa kesempatan itu tidak biasa dan pada awalnya banyak yang hanya setengah legal.

Namun pada akhirnya semua itu berkontribusi terhadap keseluruhan dan melayani tujuan bersama.

Meski sering kali sangat kacau, proses ‘berbisnis’ itu memiliki paduan kendali dan kebebasan serta untuk selanjutnya mengantar pada ledakan pertumbuhan bisnis swasta.

Hingga akhir 2008 saja, dua pertiga ekonomi Sang Naga sudah dihela sektor swasta.

Tak pelak, ‘penyu laut’ China makin menggurita saja. Bagaimana menurut Anda?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Inria Zulfikar
Editor : Inria Zulfikar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper