Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga Kerajaan Inggris menghadapi krisis hubungan keluarga paling panas dalam satu generasi.
Hal itu terjadi setelah Pangeran Harry dan Meghan Markle, Duchess of Sussex, mengguncang institusi tersebut dengan serangkaian tuduhan dalam wawancara mereka dengan Oprah Winfrey.
Kalangan media menilai kehebohan isu keluarga berbau rasial itu hampir sama dengan ketika Putri Diana menceritakan kegagalan penikahannya pada 1995. Tayangan wawancarai itu sedikitnya ditonton oleh 17 juta orang.
Selama acara khusus dua jam itu, pasangan yang terpisah dari kerajaan namun masih menjadi pewaris takhta menggambarkaan bagaimana kerasnya sikap keluarga atas persoalan rasial.
Pasangan itu mengaku menangkis sendiri serangan pelecehan rasis hingga memaksa mereka diam dan akhirnya melarikan diri dari cengkeraman istana, seperti dikutip CNN.com, Selasa (9/3/2021).
Meghan mengatakan dia sangat terisolasi dan kesepian saat berperan sebagai bangsawan sehingga dia sempat berpikir untuk bunuh diri.
Baca Juga
Dia mengatakan kepada Winfrey dalam acara CBS bahwa dia "hanya tidak ingin hidup lagi.”
Pasangan itu juga mengaku sangat kritis terhadap cara institusi tersebut memperlakukan mereka.
Meghan mengungkapkan tuduhan rasisme yang mengejutkan dari seorang anggota keluarga besar yang menghancurkan nama baiknya.
Sementara itu, Harry mengaku hubungannya dengan ayahnya dan pewaris takhta, Pangeran Charles, dan saudaranya, Pangeran William, berada di bawah tekanan parah dalam beberapa tahun terakhir.
Dia mengatakan pihak keluarga telah membuat mereka jadi bahan berita media massa dengan citra yang negatif.
Pernyataan Harry dan Meghan telah menimbulkan masalah bagi staf istana dan bangsawan senior.
Puncak dari isu istana adalah ketika Meghan menuduh seorang anggota keluarga besar yang tidak disebutkan namanya bertanya tentang warna kulit dan wajah sang putra, Archie dan "apa artinya".
Dia mengatakan hal itu disampaikan kepadanya melalui Harry.
Hanya saja Harry menolak menyebutkan nama anggota keluarga tersebut meski mengatakan dia "sedikit terkejut" dengan percakapan itu.
Winfrey mengatakan bahwa yang pasti "bukan nenek atau kakeknya yang menjadi bagian dari percakapan itu."