Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama mencatat sebanyak 5.044 santri pendidikan diniyah atau setara dengan SMP dan SMA dari 77 lembaga akan mengikuti ujian nasional pada tahun ini.
Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag akan menggelar Ujian Akhir Berstandar Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1442H/2021H bagi santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF).
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama Waryono Abdul Ghafur mengatakan ujian nasional atau imtihan wathani akan berlangsung selama tiga hari pada 8 - 10 Maret.
"Total ada 5.044 santri Pendidikan Diniyah Formal yang tercatat akan ikut Imtihan Wathani tahun ini," kata Waryono seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (7/3/2021).
Waryono menjelaskan, ujian nasional akan diikuti oleh santri dari jenjang wustha (setingkat jenjang Madrasah Tsanawiyah atau MTS) dan ulya (setingkat jenjang Madrasah Aliyah atau MA). Ujian akhir wustha akan diikuti 2.889 santri dari 30 lembaga dan ulya diikuti 2.155 santri dari 47 lembaga.
Lembaga tersebut tersebar di 13 provinsi, yaitu Aceh, Jambi, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Barat.
Baca Juga
Adapun mata pelajaran yang diujikan adalah tafsir, ilmu tafsir, bahasa Arab, hadits, ilmu hadits, nahwu, sharaf, serta fikih dan ushul fikih.
"Tahun ini, Imtihan Wathani sebagian sudah dilakukan dengan Computer Based Test atau CBT. Ujian model ini akan diikuti 881 santri. Sisanya, 4.163 santri, mengikuti ujian paper based test atau PBT," lanjutnya.