Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief kembali berkicau soal dugaan keterlibatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko pada upaya kudeta Partai Demokrat. Dia juga menyinggung sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam perkara ini.
Dia menyindir sikap Presiden Jokowi yang terkesan membiarkan dugaan upaya kudeta yang dilakukan oleh Moeldoko. Padahal kata dia, Presiden sempat mengajak bicara Demokrat saat membahas isu terkait masa depan demokrasi.
“Soal UU Pemilu [termasuk Pilkada] yang menyangkut masa depan demokrasi Demokrat diajak Jokowi bicara, soal pengambilalihan paksa Demokrat oleh Pak Moeldoko ada pembiaran. Padahal pengambilalihan potensi [berdampak] horizontal dan bisa [menyebabkan] pertumpahan darah kalau kita ikuti sejarah. Atau by design?” cuit Andi Arief melalui akun @Andiarief_ Selasa (2/3/2021).
Lebih lanjut, Andi mengatakan bahwa Partai Demokrat akan terus berjuang terkait UU Pemilu yang demokratis dan menjadi amanat reformasi. Menurutnya, hal itu akan dilakukan meski Demokrat merupakan minoritas di parlemen.
Adapun, terkait upaya merebut paksa Partai Demokrat, pihaknya percaya bahwa Jokowi sudah menegur Moeldoko.
"Soal pengambil paksa Demokrat kami percaya Pak Jokowi sudah menegur Pak Moeldoko. Cuma apakah tegurannya karena bertentangan dengan demokrasi atau karena gagal," ujarnya.
Baca Juga
Soa UU Pemilu (termasuk pilkada) yg menyangkut masa depan demokrasi Demokrat diajak Jokowi bicara, soal pengambil alihan Paksa Demokrat oleh Pak Muldoko ada pembiaran. Padahal pengambil alihan potenai horizontal dan bisa pertumpahan darah kalau kita ikuti sejarah. Atau by design?
— andi arief (@Andiarief__) March 2, 2021
Serangan kepada Moeldoko telah dilancarkan oleh sejumlah kader Partai Demokrat tidak lama setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan ada upaya kudeta yang dilakukan terhadap dirinya dan melibatkan sosok di lingkar penguasa.
Selain itu, upaya kudeta tersebut juga melibatkan sejumlah kader aktif hingga mantan pengurus partai berlambang bintang mercy tersebut. Teranyar, AHY memecat sejumlah nama yang dinilai telah dianggap berupaya menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Mereka adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. Selain itu, Demokrat juga memecat anggota Partai Demokrat Marzuki Alie.
Sementara itu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengingatkan bakal mengambil langkah apabila terus menerus dikaitkan dengan upaya kudeta Partai Demokrat.
Dia meminta elit Demokrat berhenti menekannya. Namun, bila tindakan ini terus dilakukan, dia mengancam akan mengambil langkah-langkah tertentu yang diyakini. Kendati demikian, tidak dijelaskan lebih detail perihal tindakan yang akan dilakukannya.
“Saya ingin mengingatkan semua ya, saya ingin mengingatkan karena saya bisa sangat mungkin melakukan langkah-langkah yang saya yakini. Jadi saya berharap jangan menekan saya,” kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (25/2/2021).