Bisnis.com, JAKARTA - Dalam upaya untuk mengatasi kenaikan angka bunuh diri untuk pertama kalinya dalam 11 tahun akibat krisis virus corona, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga telah menunjuk Tetsushi Sakamoto sebagai Menteri Kesepian pertama.
Selain itu, Sakamoto juga bertugas mengatur penurunan angka kelahiran bangsa dan memperkuat ekonomi regional.
Langkah itu mengikuti upaya serupa oleh Pemerintah Inggris Raya yang membentuk Kementerian Urusan Kesepian pada 2018.
Di Jepang, pos itu disebut Kantor Penanggulangan Isolasi/Kesepian yang ditetapkan pada 19 Februari lalu untuk mengatasi masalah seperti bunuh diri dan kemiskinan anak.
Sakamoto mengatakan dalam konferensi pers perdananya, Perdana Menteri Suga telah menunjuknya untuk menangani masalah-masalah kepentingan nasional termasuk masalah peningkatan angka bunuh diri perempuan di bawah pandemi.
"(PM Jepang) Suga menginstruksikan saya untuk mengkaji masalah dan mengedepankan strategi yang komprehensif, dengan berkoordinasi dengan kementerian terkait," katanya dilansir Business Today, Kamis (25/2/2021).
Baca Juga
Dia berharap dapat mendorong upaya mencegah kesepian dan isolasi sosial serta melindungi hubungan antarmanusia.
Suga sebelumnya mengatakan bahwa Jepang melaporkan hampir 880 wanita bunuh diri pada Oktober 2020 saja, lonjakan 70 persen dibandingkan dengan Oktober 2019.
Menurut ahli bunuh diri Jepang, Michiko Ueda, banyak diantaranya merupakan wanita yang belum menikah yang harus menghidupi kehidupan mereka sendiri dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Jadi ketika sesuatu terjadi, tentu saja, mereka dipukul dengan sangat keras," ujarnya.
Jepang telah melaporkan total 4.26.456 kasus Covid-19 sedangkan 7.529 orang Jepang telah menyerah pada penularan sejauh ini. Jepang telah melaporkan 4, 01.809 pemulihan sejauh ini.