Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu pendiri Partai Demokrat, HM Darmizal, meminta elit Demokrat untuk tidak menyamakan desakan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat dengan kudeta.
Darmizal menilai sikap para petinggi partai itu terlalu berlebihan dalam merespon isu Kongres Luar Biasa (KLB) dan reaktif serta penuh emosi.
"Kita semua heran dengan sikap reaktif beliau-beliau itu" katanya, Kamis (25/2/2021).
Menurutnya, narasi soal KLB tidak bisa disamakan dengan kudeta. Hal ini karena, munculnya wacana KLB ini merupakan wujud kegelisahan dari sejumlah kader akan masa depan partai.
Dia mengungkapkan, eksistensi Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kini cenderung menurun.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas 2021, Partai Demokrat berada diurutan ke-5 dengan elektabilitas partai hanya 4,6 persen. Posisi ini tertinggal jauh dengan PDIP (19,7 persen), Gerindra (9,6 persen), dan PKB (5,5 persen).
Baca Juga
"PD sekarang tidak greget, pusat kepemimpinan PD melempem dan kalah gengsi dibandingkan PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem dan lainnya. Ini bahaya bagi nasib PD 2024. Tolong Pak SBY pahami ini. Berkoalisi dengan rakyat tapi hasil survei dan faktanya membuktikan PD dijauhi rakyat," ujarnya.
Karena itu dia meminta para petinggi partai tidak menebarkan isu ketakutan soal KLB, yang menurut dia, berlebihan
Da pun membantah pernyataan salah seorang petinggi partai yang menyebut KLB akan mengganti seluruh kepengurusan, mulai dari tingkat pusat, daerah, bahkan DPRD bakal melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW).
"KLB ini gerakan alamiah demokrasi, sangat sehat, dan bagus untuk titik balik menjemput masa depan cemerlang di bawah kepemimpinan baru yang matang, mumpuni, berpengalaman panjang mengabdi NKRI," pungkasnya