Bisnis.com, JAKARTA - Bulantrisna Djelantik, keturunan raja terakhir Karangasem yang juga dikenal sebagai maestro Tari Legong meninggal dunia, Rabu (24/2/2021) dini hari.
Kepulangan penari senior itu pun mengejutkan sejumlah tokoh publik. Mulai dari budayawan hingga tokoh politik menyampaikan duka cita atas berpulangnya penari yang juga juga berprofesi sebagai dokter tersebut.
Ungkapan duka itu antara lain diungkapkan Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman, melalui akun Twitter resminya, @fadjroeL, Rabu (24/2/2021) pukul 11.35 WIB. Aktivis dan penulis ini mengatakan bahwa sosok Bulantrisna akan selalu dikenang sebagai tokoh yang melestarikan kebudayaan nasional.
"Innalillahi w.r. berpulang ke hadirat Allah SWT Ibu Dr. Bulantrisna Djelantik, pada Rabu, 24 Februari 2021. Beliau maestro tari & kebudayaan Indonesia. Selamat jalan, kami mengenangmu sebagai pelestari kebudayaan Indonesia dan pejuang kebhinnekaan. Senang bisa mengenal Ibu ~ FR," tulisnya di akun Twitter tersebut.
Innalillahi w.r. berpulang ke hadirat Allah SWT Ibu Dr. Bulantrisna Djelantik, pada Rabu, 24 Februari 2021. Beliau maestro tari & kebudayaan Indonesia. Selamat jalan, kami mengenangmu sebagai pelestari kebudayaan Indonesia dan pejuang kebhinnekaan. Senang bisa mengenal Ibu ~ FR pic.twitter.com/nv2xNlU8o1
— Fadjroel Rachman (@fadjroeL) February 24, 2021
Budayawan Sudjiwo Tedjo turut mengucapkan salam perpisahan kepada maestro Tari Legong itu via Twitter. "Met jalan Bulantrisna Djelantik .. sampai jumpa .." tulisnya.
Sebelumnya, informasi berpulangnya Bulantrisna itu dikabarkan pianis Indonesia Ananda Sukarlan melalui akun Twitternya, @anandasukarlan, Rabu (24/2/2021) pukul 05.29 WIB.
Baca Juga
Menurutnya, Bulantrisna Djelantik yang juga berprofesi sebagai dokter ini sempat berencana berobat ke Jepang. Namun, rencana itu ternyata belum sempat terealisasikan.
"Turut berduka cita atas wafatnya maestra tari Indonesia, Ibu Bulantrisna Djelantik. Berita saya terima pk. 1 dinihari tadi. RIP Ibu #bulantrisnadjelantik," demikian kutipan dari unggahan @anandasukarlan.
Turut berduka cita atas wafatnya maestra tari Indonesia, Ibu Bulantrisna Djelantik. Berita saya terima pk. 1 dinihari tadi. RIP Ibu #bulantrisnadjelantik .
— Ananda Sukarlan (@anandasukarlan) February 23, 2021
Informasi serupa disampaikan fotografer kawakan Arbain Rambey. "RIP Bulantrisna Djelantik," demikian kutipan akun Twitter @arbainrambey, Rabu (24/2/2021) pukul 05.08 WIB.
Dikutip dari indonesia.go.id, dokter Bulantrisna Djelantik memang dikenal sebagai salah satu maestro Tari Legong yang aktif. Sebagai penari, Bulantrisna Djelantik banyak memperkenalkan Tari Legong ke berbagai daerah sampai keluar negeri dan aktif melakukan regenerasi penari.
Legong Asmaradana menjadi salah satu karya ciptaan Bulantrisna Djelantik. Sebagai informasi, Tari Legong Keraton ditetapkan sebagai warisan budaya dunia non benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2015.
Bulantrisna Djelantik merupakan keturunan raja terakhir Karangasem, AA Anglurah Djelantik. Ayahnya dr AA Made Djelantik adalah tokoh dan budayawan Bali.