Bisnis.com, JAKARTA - Jepang menerima pengiriman kedua vaksin virus korona yang dikembangkan perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer.
Melansir Perusahaan Penyiaran Jepang (Nippon Hoso Kyokai/NHK) pada Senin (22/2/2021), vaksin ini tiba di Bandara Internasional Narita di dekat Tokyo pada Minggu (21/02/2021) dari Belgia.
Vaksin ini dikemas dalam karton khusus dengan es kering dan dikirim ke sebuah gudang. Vaksin kemudian dibawa ke tempat penyimpanan di luar bandara menggunakan truk.
Pengiriman ini menyusul pengiriman pertama pada 12 Februari. Pejabat-pejabat pemerintah mengatakan pengiriman terbaru ini setara dengan lebih dari 450.000 dosis, jika maksimum enam dosis didapat dari setiap botol.
Dengan pengiriman pertama, Jepang telah menerima sekitar 838.000 dosis, atau untuk hampir 420.000 orang.
Pemerintah berencana mendistribusikan hingga 1,17 juta dosis ke provinsi-provinsi bagi tenaga medis dalam dua pekan mulai 1 Maret.
Baca Juga
Pemerintah berencana mengirimkan dosis tambahan lewat udara setelah Uni Eropa memberikan izin.
Jumlah tenaga medis yang diperkirakan mendapatkan vaksinasi kemungkinan akan bertambah sekitar satu juta dari perkiraan awal sekitar 3,7 juta.
Waktu pemberian vaksinasi, termasuk bagi lansia, mungkin terganggu jika pasokan vaksin ke Jepang tidak berjalan lancar.
Pemberian vaksin Covid-19, khususnya untuk lansia tetap berlanjut di tengah laporan kasus efek samping vaksin tersebut di Provinsi Toyama, Jepang tengah. Sebagai catatan, ini adalah kasus pertama di Jepang.
Pemerintah mengumumkan di Twitter pada Sabtu (20/02/2021) bahwa satu orang mengalami ruam setelah divaksinasi di Rumah Sakit Toyama Rosai, yang memulai imunisasi pada Jumat.
Nakayama Tetsuo, seorang profesor penunjukan khusus di Universitas Kitasato, mengatakan ruam adalah efek samping ringan yang kadang terjadi setelah vaksinasi flu dan penyakit menular lain. Namun, dia menyebut bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir akan hal itu.
Dia mengatakan zat yang disebut polietilen glikol, yang terkandung dalam vaksin yang sekarang digunakan, diketahui mungkin memicu efek samping ini. Ia menambahkan dirinya tidak melihat ada yang khususnya abnormal dalam kasus yang dilaporkan tersebut.