Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laut China Selatan Memanas, Pemerintah RI Diminta Bersiap-Siap

Pada Rabu (17/2/2021), sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan dalam operasi kebebasan navigasi.
Ilustrasi-Kapal perusak radar milik Angkatan Laut China Hull 568 saat menjalani misi latihan tempur di Laut China Selatan, 18 Juni 2020./ANTARA/HO-ChinaMilitaryrnrn
Ilustrasi-Kapal perusak radar milik Angkatan Laut China Hull 568 saat menjalani misi latihan tempur di Laut China Selatan, 18 Juni 2020./ANTARA/HO-ChinaMilitaryrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk tetap melakukan politik aktif sambil mempersiapkan persenjataan perang yang modern terkait kontroversi Laut China Selatan yang kini semakin sering dilewati kapal asing.

Anggota DPR dari Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan perkembangan terbaru itu harus menjadi perhatian serius pemerintahan Indonesia. Apalagi, Amerika Serikat terus menentang klaim teritorial Beijing di perairan Laut China Selatan yang kontroversial tersebut.

Pada Rabu (17/2/2021), sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan dalam operasi kebebasan navigasi.

Menurut Marwan, pemerintah harus terus melakukan dialog secara intensif dalam menyikapi masuknya armada dari China dan Amerika Serikat di Laut China Selatan.

"Karena ini melibatkan negara super power, Indonesia harus bisa melakukan soft diplomacy supaya tidak menimbulkan persoalan yang berlarut-larut," kata Marwan, ketika dikonfirmasi wartawan, Kamis (18/2/2021).

Dengan munculnya armada-armada dari negara-negara besar China dan Amerika di Laut China Selatan maka hal itu harus menjadi perhatian serius Indonesia supaya saling memahami melalui komunikasi yang intensif, tambah Marwan.

Bahkan yang tidak kalah penting adalah Indonesia tetap memainkan politik aktif sebaik-baiknya, sambil mempersiapkan peralatan senjata yang lebih modern dan efektif.

Dia menyarankan TNI terus melatih prajurit dalam menggunakan senjata modern disamping mendorong dialog dalam level regional dan internasional dengan harapan dicapai sebuah solusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper