Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal Pengakuan Marzuki Alie tentang SBY-Mega, Andi Arief: Itu Statement Hantu

Politikus Partai Demokrat Andi Arief menanggapi pengakuan Marzuki Alie tentang perkataan SBY yang menyebut Megawati dua kali kecolongan pada Pilpres 2004.
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief/Istimewa
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menanggapi pengakuan Marzuki Alie ihwal Megawati Soekarnoputri dua kali kecolongan pada Pilpres 2004.

Andi menyebut apa yang disampaikan Marzuki Alie itu hanya mengarang bebas dan merupakan statement hantu.

"Hari ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie. Kenapa hantu, karena Marzuki memgarang bebas. Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam Ideologis?," kata Andi melalui cuitan di akun twitternya, Rabu (17/2/2021).

Selain itu, dia juga meminta Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak membenturkan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sebaiknya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto jangan membentur-benturkan mantan Presiden Ibu Mega dan Pak SBY. Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yang pernah berjasa buat sejarah politik kita. Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak membully mantan Presiden," ujarnya.

Sementara itu, menanggapi tudingan Andi Arief, Marzuki Alie menyatakan bahwa kisah perjalanannya dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat SBY bisa dipertanggungjawabkan lahir batin.

"Pak Andi, perjalanan saya dengan SBY bisa saya pertanggungjawabkan lahir bathin, bisa bermubahalah, karena saksi tunggal semuanya sudah meninggal dunia. Banyak orang mengira saya cari jabatan di PD. PD 2002 hadir di Palembang prof Subur BS, pakai ruang kampus saya sebelum SBY gabung PD," ujarnya.

Sebelumnya, Marzuki Alie mengungkapkan pernyataan SBY yang menyebut Megawati kecolongan dua kali saat Pilpres 2004. Saat itu Megawati mencalonkan diri sebagai presiden bersama Hasyim Muzadi sebagai wakilnya, namun mereka kalah dari pasangan SBY-JK.

“Pak SBY menyampaikan, Pak Marzuki, saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini. Kecolongan pertama dia yang pindah. Kecolongan kedua dia ambil Pak JK. Itu kalimatnya,” kata Marzuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper