Bisnis.com, JAKARTA - Melihat angka positivity rate yang masih tinggi, di atas 30 persen, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan belum berani menarik kesimpulan terkait kapan pandemi akan berakhir.
“Sekarang masih terlalu dini memberikan kesimpulan kapan kita selesai karena data positivity rate kita abnormal, tinggi sekali, sehingga ada hipotesa yang harus kita cek dan pastikan,” kata Menkes dalam keterangan pers, Rabu (17/2/2021).
Indonesia menyentuh positivity rate tertinggi pada 16 Februari 2021 yaitu 38,34 persen, sedangkan jumlah spesimen yang dites anjlok.
Budi mengatakan masih akan memeriksa beberapa hal mengenai turunnya kasus dan tingginya positivity rate, antara lain berkoordinasi dengan rumah sakit yang belum disiplin melaporkan kasus, membenahi sistem pelaporan melalui aplikasi, dan memperbanyak testing menggunakan rapid antigen.
“Dengan masuknya data-data ini akan kelihatan PR yang sebenarnya, baru dari situ kita bisa mengambil kesimpulan,” ujarnya.
Adapun, dengan keputusan memasukkan data rapid antigen pada hasil tes harian, Budi mengatakan ada kemungkinan kasus, tapi akan memunculkan gambaran positivity rate yang lebih jelas.
Baca Juga
“Saat ini di aplikasi pelaporan awal hanya bisa menampung data PCR. Sekarang lewat Permenkes Antigen kalau positif bisa kita masukan sebagai konfirmasi positif. Sistem sudah disiapkan, sedang dites, kami harapkan minggu ini hasil antigen sudah bisa masuk laporan harian kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengharapkan Indonesia bisa “merdeka” dari pandemi Covid-19 pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021 mendatang.
Hal ini dijelaskannya, berkaca pada penurunan angka kasus aktif atau orang yang dalam perawatan Covid-19 yang mengalami penurunan dalam sepekan terakhir atau selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun