Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongres AS Bentuk Komisi Independen Kasus Serangan ke Gedung Capitol

Sekelompok pengunjuk rasa pro-Trump mengepung barikade polisi dan pos pemeriksaan keamanan untuk memaksa masuk ke gedung Capitol AS pada 6 Januari.
Donald Trump saat kampanye di dekat Gedung Putih, 6 Januari/EPA/Bloomberg-Shawn Thew
Donald Trump saat kampanye di dekat Gedung Putih, 6 Januari/EPA/Bloomberg-Shawn Thew

Bisnis.com, JAKARTA - Kongres Amerika Serikat (AS) akan membentuk komisi independen untuk menyelidiki dan melaporkan pengepungan gedung parlemen (Capitol) AS pada 6 Januari lalu, kata seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi mengatakan, dalam sebuah catatan kepada anggota Dewan, bahwa komisi tersebut akan menjadi model komisi yang dibentuk setelah serangan 11 September 2001.

"Untuk melindungi keamanan kita... langkah kami selanjutnya adalah membentuk komisi seperti kasus 9/11 dari luar yang independen untuk menyelidiki dan melaporkan fakta dan penyebab yang berkaitan dengan serangan teroris domestik 6 Januari 2021," kata Pelosi.

Sekelompok pengunjuk rasa pro-Trump mengepung barikade polisi dan pos pemeriksaan keamanan untuk memaksa masuk ke gedung Capitol AS pada 6 Januari.

Sebelumnya, mantan Presiden Donald Trump mengumpulkan pendukungnya untuk memprovokasi serangan.

Sebanyak lima orang tewas dan puluhan petugas polisi terluka dalam insiden itu, yang terjadi saat Kongres bertemu untuk meratifikasi kemenangan pemilihan presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Aksi demo itu mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh AS dan dunia, sementara pengamat mempertanyakan bagaimana para perusuh dapat mengakses kursi legislatif AS.

"Kami akan selamanya berterima kasih kepada Kepolisian Capitol atas keberanian dan kepahlawanan mereka yang menyelamatkan hidup kami dalam mengamankan Capitol dan melindungi para anggota," kata Pelosi seperti dikutip Aljazeera.com  Selasa (16/2/2021).

Dia mengatakan, komisi akan melihat gangguan atas transfer kekuasaan secara damai, serta kesiapan dan tanggapan dari Kepolisian Capitol AS dan lembaga penegak hukum lainnya.

Pengumuman Pelosi muncul setelah Senat AS pada 13 Februari menolak untuk menghukum Trump atas tuduhan pemakzulan "hasutan pemberontakan" sehubungan dengan kerusuhan tersebut.

Sementara itu, tim pembela Trump menolak tuduhan bahwa mantan presiden tersebut menghasut massa.

Dia mengatakan, kalangan Partai Demokrat dan bahkan beberapa anggota Partai Republik Trump sendiri mengatakan mereka secara praktis dan moral bertanggung jawab untuk memprovokasi peristiwa hari itu.

Legislator dari Partai Republik dan Demokrat telah meminta Kongres untuk membentuk komisi independen untuk menyelidiki peristiwa tersebut.

Senator republik Lindsey Graham, yang memilih untuk membebaskan Trump, mengatakan komisi semacam itu akan membantu "mencari tahu apa yang terjadi dan memastikan itu tidak akan pernah terjadi lagi".

Pensiunan Letnan Jenderal Russel Honore, yang ditunjuk oleh Pelosi, telah meninjau apa yang terjadi pada 6 Januari dan menilai kebutuhan keamanan Capitol.

“Jelas dari temuannya dan dari persidangan pemakzulan bahwa kita harus mencari kebenaran tentang bagaimana ini terjadi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper