Bisnis.com, JAKARTA - Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono memperingatkan pemerintah ihwal prediksi yang menyebutkan vaksinasi virus Corona di Indonesia bisa memakan waktu hingga 10 tahun.
Melalui akun Twitter resminya, @drpriono1, Selasa (9/2/2021), Pandu mengatakan proyeksi itu bisa saja terealisasi bila pemerintah tidak mengambil strategi vaksinasi yang cerdas dan inovasi dalam mengendalikan pandemi virus Corona (Covid-19).
Dia pun menautkan sebuah foto yang berisi sebuah simulasi vaksinasi komprehensif yang dibuat oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Dengan strategi yang tepat, sebutnya, realisasi penanganan pandemi itu bisa berjalan lebih cepat.
"Prediksi Indonesia tuntaskan vaksinasi sampai 10 tahun bisa saja terjadi kalau TIDAK lakukan strategi vaksinasi yg cerdas & inovatif untuk kendalikan Pandemi. Tim FKMUI buat simulasi strategi vaksinasi yg komprehensif. Kita bisa lebih cepat dg strategi pilihan yg tepat. @jokowi," demikian tulisnya di Twitter.
Dalam gambar simulasi yang dibagikan epidemiolog dengan nama akun Twitter 'Juru Wabah' ini terungkap bahwa proses vaksinasi bisa tuntas pada September 2021.
Simulasi vaksinasi yang dilakukan terhadap warga negara berusia 18 tahun ke atas tersebut diperkirakan dapat menurunkan angka reporduksi efektif atau R.t dari 1,2 pada saat ini menjadi 0,9. Sebagai informasi, R.t diukur dengan 3 indikator yaitu jumlah kasus positif aktif, jumlah kesembuhan, dan jumlah kematian.
Baca Juga
Simulasi itu memuat sejumlah asumsi yang memungkinkan vaksinasi tuntas lebih cepat, termasuk jumlah vaksinator, target vaksinasi harian dan efikasi vaksin Sinovac.
Sebelumnya, Indonesia disebutkan bisa lolos dari pandemi Corona dalam 10 tahun ke depan, dengan perhitungan vaksinasi massal yang kini dilakukan.
Estimasi itu, disampaikan dalam data yang dilakukan Bloomberg, dengan melihat vaksinasi harian di Indonesia yang saat ini mencapai 60.000-an dosis per hari.