Bisnis.com, JAKARTA – Juru wabah yang juga epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, mengatakan pencetus ide vaksin Covid-19 mandiri dalam keadaan tidak waras saat menyampaikan hal itu kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan.
Dipantau, Jumat (5/2/2021), akun Twitter @drpriono1, mencuit bahwa, epidemiolog yang mencetuskan ide vaksin mandiri itu dalam dua situasi.
Pertama, kondisi tidak waras. Kedua, dalam kondisi waras, tapi tidak punya etika kesehatan publik.
Geramnya, ujar Pandu, ide vaksin Covid-19 mandiri itu disampaikan oleh ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) yang bertemu dengan Luhut pada Kamis (4/2/2021).
Gagasan vaksin mandiri, itu hanya dicetuskan dalam kondisi ketidakwarasan atau waras tapi tidak punya etika kesehatan publik. Geramnya itu diucapkan oleh ketua PAEI di depan meeting dengan Luhut kemarin. https://t.co/tuFp3pIiv3
— Juru Wabah (@drpriono1) February 5, 2021
Seperti diketahui, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Luhut B Pandjaitan mengajak rapat para epidemiolog secara virtual.
Pemerintah ingin mendengarkan masukan dari para pakar epidemiologi untuk mengatasi penularan Covid-19 di Indonesia.
Ide vaksin mandiri ini juga dikritisi oleh warganet Joel Picard @sociotalker yang mencuit, bahwa ada epidemiolog yang pro-vaksin mandiri.
Hal itu dinilainya menarik sekali, dan dirinya ingin tahu latar belakang pendidikan kesehatan masyarakat yang dimiliki sang pencetus ide.
“Jadi ingin tahu, sekolah kesehatan masyarakat yang beraliran neoliberal di mana ya? Pasti buku wajibnya bukan John Snow, tapi Milton Friedman,” cuitnya.
dengar2 ada epidemiolog yg pro vaksin mandiri...wah menarik bgt tuh. jadi pengen tau sekolah public health yg beraliran neoliberal dmn ya??? pasti buku wajibnya bukan john snow tapi milton friedman.
— Joel Picard (@sociotalker) February 4, 2021