Bisnis.com, JAKARTA - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror berencana memeriksa eks Sekretaris Umum FPI Munarman dalam waktu dekat.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menjelaskan pemeriksaan itu dilakukan untuk mendalami peran Munarman yang sosoknya muncul dalam sejumlah foto dan video dengan latar belakang bendera ISIS yang viral di media sosial.
"Tentunya akan dipanggil dan didalami (perannya) oleh Tim Densus 88 Antiteror," kata Rusdi, Senin (8/2/2021).
Menurutnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror bakal mencari fakta hukum dan mengumpulkan alat bukti terkait ada atau tidaknya unsur pidana yang dilakukan Munarman di dalam sejumlah video dan foto berlatar belakang bendera ISIS.
Rusdi menjelaskan jika terbukti ada unsur tindak pidana yang dilakukan Munarman, Tim Detasemen Khusus 88 bakal mengambil tindakan tegas.
"Nanti kita lihat perkembangannya seperti apa ya. Tentunya akan ditindak tegas ya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polri memastikan akan menindak tegas dan menangkap Munarman jika telah terbukti terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengemukakan bahwa sejauh ini Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror baru mendapatkan kesaksian salah satu anggota JAD Makassar yang menyebutkan Munarman hadir pada saat JAD Makassar tengah melakukan I'dad lil jihad atau persiapan jihad.
"Apabila yang bersangkutan (Munarman) itu ada keterlibatan, tentunya Tim Densus 88 Antiteror juga akan melakukan proses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata Rusdi, Jumat (5/2/2021).
Menurut Rusdi, tidak hanya Munarman, tetapi jika ada alat bukti yang cukup bahwa ada keterlibatan petinggi FPI lainnya yang terafiliasi dengan kelompok JAD, maka semua pihak bakal ditindak tegas.
Seperti diketahui, terungkapnya sosok Munarman hadir dalam pelatihan I'dad lil jihad terungkap usai salah satu teroris JAD Makassar menyampaikan hal tersebut di salah satu media dan viral di media sosial.
Teroris JAD Makassar itu juga mengaku sempat mengikuti majelis taklim yang digelar oleh FPI di sejumlah lokasi.