Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ajukan Tambahan Anggaran Rp134 Triliun, Kemenkes: Rp58 Triliun untuk Vaksinasi

Kemenkes mengusulkan tambahan anggaran Rp134,46 triliun pada 2021 untuk penanganan Covid-19. Dari total tersebut, Rp58,18 triliun untuk program vaksinasi Covid-19.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal bagi tenaga kesehatan dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021)./Antara
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal bagi tenaga kesehatan dosis pertama vaksin Covid-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengusulkan tambahan anggaran Rp134,46 triliun pada 2021 untuk penanganan pandemi Covid-19. Dari total tersebut, Rp58,18 triliun merupakan anggaran untuk program vaksinasi Covid-19.

Wakil Menkes Dante Saksono menyebut dari total anggaran Rp58,18 triliun untuk program vaksinasi, Kemenkes mengalokasikan Rp50,2 triliun untuk pengadaan vaksin Covid-19 dengan asumsi mendapat sumbangan vaksin gratis dari Covax/GAVI sebanyak 18 juta dosis.

“Anggaran pengadaan ini akan berjalan fleksibel tergantung berapa besar multilateral kombinasi yang bisa kita dapatkan dari Covax. Kalau kita berasumsi dari Covax gratis 18 juta dosis, maka ini simulasinya. Kalau dari Covax dapat lebih, maka anggaran yang kita gunakan bisa lebih sedikit dan sebaliknya,” kata Dante dalam Raker dengan DPR Komisi IX, Senin (8/2/2021).

Sementara itu, Dante mengatakan bahwa pelaksanaan vaksinasi ini tidak hanya dari sisi pengadaan, tapi juga program pelaksanaan vaksinasi, yang melingkupi operasional vaksinasi di tingkat pusat, provinsi, dan tingkat kabupaten/kota.

Untuk pelaksanaan vaksinasi, Kemenkes mengalokasikan Rp4,18 triliun. Anggaran ini selain untuk operasional juga diperuntukkan antara lain untuk honor tim vaksinator yang mencapai lebih dari Rp2 triliun, penyelidikan epidemiologi, manajemen limbah dan lainnya.

Selain itu, distribusi vaksin juga masuk dalam rencana anggaran ini karena berkaitan dengan penjaminan mutu vaksinasi bisa terselenggara secara optimal. Untuk distribusi, Kemenkes mengalokasikan sebesar Rp3,1 triliun.

“Anggaran ini termasuk untuk penyediaan sarana prasarana seperti refrigerator, coolbox, pemantau suhu, rompi vaksinator, dan kartu vaksinasi. Ini penting untuk menjamin vaksinasi berjalan berdasarkan sarana penunjang vaksinasi yang optimal,” jelasnya.

Terakhir, Kemenkes juga mengatur anggaran vaksinasi untuk sistem informasi sebesar Rp612,4 miliar yang ditujukan pada sistem Layanan Satu Data Vaksinasi, penilaian, dan pelaksanaan vaksinasi baik secara program maupun secara langsung di lapangan.

“Sehingga kita menganggarkan keseluruhan program vaksinasi, melingkupi pengadaan vaksinasi, pelaksanaan vaksinasi dan sistem informasi total Rp58,17 triliun,” ujar Dante.

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Senin (8/2), Dante menyebut Kemenkes membutuhkan tambahan anggaran Rp134,46 triliun untuk penanganan pandemi virus Corona (Covid-19) pada tahun ini.

Dia mengungkapkan tambahan anggaran diperlukan untuk mendukung upaya pemerintah melandaikan kurva Covid-19 dengan memprioritaskan upaya preventif melalui strategi diagnostik dan vaksinasi.

Selanjutnya, tambahan anggaran dibutuhkan untuk melindungi sistem kesehatan dan SDM kesehatan melalui strategi terapeutik dengan meningkatkan kapasitas rumah sakit, ketersediaan tenaga kesehatan, Alkes dan obat.

Tambahan anggaran juga dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan vaksin nasional, sambil meningkatkan kapabilitas penelitian domestik.

Dante menambahkan, tambahan anggaran juga dibutuhkan untuk mengantisipasi penambahan pasien Covid-19. Pasalnya, Kemenkes memprediksi total kasus Covid-19 bisa menembus angka 1,7 juta kasus pada tahun ini jika penambahan harian kasus positif masih cukup tinggi seperti saat ini.

"Perhitungan rata-rata kalau kita lihat kasusnya andaikan kasusnya itu masih berjalan seperti sekarang dengan upaya berbagai macam [penanganan] pandemi, dan perhitungannya untuk tahun 2021 ini kami melihat mungkin perkiraan total kasus positif itu mencapai 1,7 juta kasus," ujar Dante dalam Raker dengan Komisi IX DPR RI, Senin (8/2/2021).

Dengan prediksi total kasus mencapai 1,7 juta kasus, Dante mengungkapkan Kemenkes telah melakukan estimasi kebutuhan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada tahun ini.

"Dengan prediksi 1,7 juta kasus ini maka kami melakukan estimasi anggaran berdasarkan hal tersebut. Dengan asumsi tersebut, total tambahan anggarannya Rp134,46 triliun yang dialokasikan menjadi dua hal besar yaitu untuk pencegahan dan perawatan," ujarnya.

Dia menuturkan, tambahan anggaran untuk penanganan Covid-19 tersebut dialokasikan dalam tiga program yaitu untuk anggaran diagnostik, terapeutik dan vaksinasi Covid-19.

Adapun, alokasi terbesar ialah untuk terapeutik yaitu mencapai Rp61,85 triliun. Mayoritas anggaran tersebut ialah untuk klaim pasien yaitu mencapai Rp32,33 triliun. Kemudian, disusul untuk insentif tenaga kesehatan yaitu mencapai Rp16,83 triliun.

Sementara itu, alokasi untuk diagnostik yaitu testing dan tracing jumlahnya Rp13,76 triliun, sedangkan alokasi untuk program vaksinasi Covid-19 ialah Rp58,18 triliun. Selain itu, Kemenkes juga mengalokasikan Rp670 miliar untuk untuk penelitian.

Untuk diketahui, anggaran Kemenkes pada 2021 ialah Rp84,3 triliun. Namun, untuk penanganan Covid-19, Kemenkes mengusulkan tambahan anggaran Rp134,46 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper