Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei LSI: Mayoritas Pelaku Usaha Menilai Korupsi Meningkat

Temuan menilai [korupsi] lebih banyak meningkat, dibanding yang menilai menurun, ini memiliki kesamaan  dengan penilaian yang diberikan masyarakat umum dalam survei November – awal Desember 2020.
Koruptor/Ilustrasi
Koruptor/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia mencatat 58,3 persen pelaku usaha menilai praktik korupsi di Indonesia mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.

Hal ini disampaikan dalam rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait survei para pelaku usaha pada 17 Desember 2020 – 7 Januari 2021 dan kalangan pemuka opini pada 20 Desember 2020 – 25 Januari 2021.

"Temuan menilai [korupsi] lebih banyak meningkat, dibanding yang menilai menurun, ini memiliki kesamaan  dengan penilaian yang diberikan masyarakat umum dalam survei LSI pada November – awal Desember  2020 (46 persen) dan Desember 2020 (56 persen)," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers daring, Minggu (7/2/2021).

Dia menyatakan fenomena korupsi masih dinilai sebagai hal yang terus mewarnai semua kalangan masyarakat.

Berdasarkan penilaian masyarakat umum, 56 persen praktik korupsi di Indonesia meningkat dalam survei yang dilakukan Desember 2020.

Djayadi menyebutkan dalam survei 25,2 persen pelaku usaha menilai praktik korupsi tidak mengalami perubahan. Sementara itu, hanya 8,5 persen menilai praktik korupsi mengalami penurunan.

Dalam survei pelaku usaha ini, LSI menyebut populasi survei adalah seluruh pelaku usaha di Indonesia berdasarkan hasil Sensus Ekonomi BPS 2016.

Sampel basis sebanyak 800 perusahaan dipilih secara acak (stratified random sampling) dari populasi tersebut dengan jumlah proporsional menurut wilayah dan skala usaha.

Untuk kebutuhan analisis, dilakukan penambahan sampel sebanyak 200 responden pada subpopulasi skala usaha-menengah-besar (UMB) sehingga total sampel menjadi 1.000 responden.

Responden adalah salah seorang pemilik atau pelaksana manajemen usaha di perusahaan terpilih. Responden terpilih diwawancara lewat telepon.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper