Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko mengakui penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia belum memuaskan.
Keterlambatan itu, menurut Moeldoko, disebabkan rasio tenaga kesehatan yang timpang, kelangkaan alat deteksi, dan fasilitas kesehatan yang minim.
“Mengapa penangan pandemi belum memuaskan? Kita juga perlu memahami bahwa rasio dokter di Indonesia itu cukup timpang 1 dibanding 4 ribu. Padahal, di Amerika itu ratusan perbandingannya,” kata Moeldoko dalam diskusi peringatan Hari Pers Nasional 2021 secara virtual, Minggu (7/2/2021).
Selain itu, dia menggarisbawahi, adanya hambatan dalam mengakses alat kesehatan terkait deteksi Covid-19 pada awal pandemi diidentifikasi di Tanah Air.
Belakangan, fasilitas kesehatan pun sulit dipersiapkan untuk menekan laju pertumbuhan pasien konfirmasi positif Covid-19.
“Persoalannya mungkin karena pandemi ini dihadapi oleh semua negara kurang lebih 200 negara. Sehingga, masing-masing negara punya kepentingan dalam negeri masing-masing,” kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya, pandemi Covid-19 di Indonesia diprediksi baru akan berakhir 10 tahun lagi. Sedangkan pandemi di dunia secara global diperkirakan berakhir 7 tahun lagi. Perhitungan ini, berdasarkan kalkulator vaksinasi yang kini sedang dilakukan di Indonesia.
Perhitungan kalkulator vaksinasi itu dirilis Bloomberg dengan memperhitungkan jumlah vaksinasi yang dilakukan di masing-masing negara, termasuk Indonesia.
Bloomberg mencatat saat ini sudah ada 119 juta dosis vaksin didistribusikan dan disuntikkan ke orang-orang, termasuk di Indonesia.
Dari data yang dirilis itu, Indonesia menempati urutan ke 10 dari negara-negara yang telah melakukan vaksinasi dengan jumlah cukup tinggi.
Perhitungan 10 tahun tersebut, berdasarkan jumlah vaksinasi harian yang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan data itu, per hari Indonesia melakukan vaksinasi sebanyak 60.433 dosis vaksin.
Untuk mencapai herd immunity, vaksinasi harus mencakup 75 persen seluruh penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk di Indonesia saat ini mencapai 267,7 juta.
Adapun, jumlah kasus positif di Indonesia telah mencapai 1,134 juta dengan jumlah orang meninggal sebanyak 31.202 orang.