Angka Kematian
Angka kematian juga tak terbendung, naik dari masih di atas 180-an per hari pada awal tahun, sampai ke atas 300-an per hari pada 12 Januari 2021.
Menurut ahli dan epidemiolog, lonjakan kasus terjadi lantaran adanya libur panjang Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Epidemiolog memprediksi setiap setelah liburan panjang 2-3 pekan setelahnya akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 10-20 persen.
“Kalau kita lihat grafiknya, setiap terjadi kenaikan setiap terjadi libur panjang, 2-3 pekan setelah libur panjang pasti akan terjadi kenaikan kasus. Ini menunjukkan bahwa kasus masih fluktuatif dan kita harus bisa menanggulangi,” kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir.
Kadir menjelaskan, awalnya pada libur panjang lebaran, awal Juni, dan September belum bermasalah.
Jumlah kenaikan kasus saat itu bisa diimbangi kapasitas rumah sakit. Walaupun saat itu bed occupancy rate (BOR)-nya sudah tinggi di kisaran 50-60 persen.
Jumlah itu sudah mencapai batas keterisian rumah sakit yang disarankan WHO.
Saat itu, menurutnya, di awal pandemi orang masih sangat awam menghadapi serangan virus sehingga mobilitasnya lebih mudah dikendalikan.
Banyak orang juga yang masih sangat patuh terhadap aturan untuk tetap di rumah saja. Namun, setelah libur Natal dan Tahun Baru, jadi lebih berbahaya karena sebelum liburan BOR sudah berada di posisi 70-75 persen.
Dengan adanya lonjakan kasus, keterisian rumah sakit banyak yang sudah mencapai titik tertingginya, banyak yang di atas 80 persen bahkan 100 persen.
“Jadi dengan kenaikan 20 persen kasus ini menyebabkan kita berada pada titik kritis. Sementara kenaikan kasus tidak bisa diikuti dengan kenaikan tempat tidur,” kata Kadir.