Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Penasihat Medis Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, mengaku bahagia bisa kembali berbicara soal Covid-19 berdasarkan sains.
Bagaimana tidak, empat tahun terakhir dirinya berhadapan dengan mantan Presiden Donald Trump yang kerap membuat klaim tak berdasar soal pandemi Covid-19.
'Bahwa sekarang bisa kembali ke pemerintahan, menjelaskan apa yang saya tahu, apa yang bukti sains katakan - membiarkan sains yang berbicara - itu sebuah perasaan yang lega," ujar Anthony Fauci, dikutip dari Reuters, Jumat (22/1/2021).
Anthony Fauci kemudian memuji Presiden Joe Biden, yang memberinya kepercayaan lebih untuk menangani pandemi Covid19.
Hal tersebut mulai dari menyusun strategi melawan Virus Corona hingga membawa AS kembali ke WHO demi penanganan pandemi yang lebih terkoordinir dengan negara-negara tetangga.
Semasa di bawah pemerintahan Donald Trump, Fauci mengaku tidak nyaman menjalankan tugasnya. Sebab, dirinya kerap terjebak situasi di mana harus membantah atasannya sendiri.
Baca Juga
Salah satu hal yang ia singgung adalah ketika dirinya membantah pernyataan Donald Trump soal obat malaria, hydroxychloroquine, bisa digunakan untuk pengobatan Covid-19.
"Itu klaim yang tidak berdasarkan pada fakta sains. Saya tidak nyaman berada di dalam situasi bertentangan dengan Presiden Amerika."
"Apa yang baru dari administrasi (Joe Biden) ini adalah, jika Anda tidak punya jawabannya, maka Anda tidak perlu mengarang. Anda cukup menjawab tidak tahu," ujar Fauci, menyindir Donald Trump yang juga pernah menganjurkan penyuntikan disinfektan ke tubuh untuk melawan Covid-19.
Terakhir, Fauci menyebut situasi pandemi Covid-19 di AS masih sangat serius. Namun, data tujuh hari terakhir, kata ia, menunjukkan indikasi pertumbuhan kasus mulai menurun. Jika protokol kesehatan ditegakkan dan vaksinasi Covid-19 berhasil dilakukan, Fauci optimistis kondisi akan kian membaik.
Tercatat ada 25 juta kasus dan 420 ribu kematian akibat Covid-19 di AS.
"Jika 70-80 persen warga Amerika sudah divaksin pada musim panas nanti (Juli), warga Amerika bisa mulai merasakan situasi normal dalam kapasitas tertentu," ujarnya optimistis.
Joe Biden, secara terpisah, meminta warga Amerika untuk patuh memakai masker 100 hari ke depan. Aturan itu berlaku tak hanya di lokasi properti federal, tetapi juga di transportasi publik.
"Pakar berkata, dengan memakai masker dari sekarang hingga April, kita bisa menyelematkan lebih dari 50 ribu nyawa," ujar atasan baru Anthony Fauci tersebut yang juga mewajibkan pendatang dari luar Amerika menjalani isolasi mandiri sepekan."