Bisnis.com, JAKARTA – Brasil mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca Plc dan Sinovac Biotech Ltd.
Otoritas kesehatan Brasil Avinsa mengeluarkan izin edar terbatas tersebut pada pertemuan Minggu lalu, (17/1/2021), dan menyatakan pemerintah kekurangan opsi alternatif untuk memerangi pandemi Covid-19.
Meski pemerintah masih harus menggali banyak infomasi dari vaksin-vaksin tersebut, Direktur Avinsa mengatakan benefit vaksinasi ini lebih besar daripada resikonya.
“Kami harus terus memonitor efek samping dari vaksin-vaksin yang tidak terlihat dari uji klinis sebelumnya,” katanya, dikutip Bloomberg, Senin (18/1/2021).
Tak lama setelah pemberian EUA, Sao Paulo memulai vaksinasi pertamanya. Perawat berusia 54 tahun Monica Calazans adalah orang pertama yang disuntik vaksin tersebut.
Brasil mulai melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan pada Senin hari ini, suntikan pertama dan kedua akan diberikan berselang 21 hari.
Baca Juga
Vaksin Sinovac yang diolok-olok oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro akibat asalnya dari China menjadi satu-satunya opsi bagi negara ini untuk memulai vaksinasi. Vaksin lainnya yakni Astra Zeneca masih belum tiba di Brasil.
Tak jauh berbeda dengan Amerika Serikat dan Eropa, Brasil juga mengalami penambahan kasus baru secara signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Negeri Samba ini melaporkan 33.040 kasus baru dan korban meninggal sebanyak 551 orang per Minggu (17/1/2021).
Jika diakumulasi, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di Brasil mencapai 8,5 juta dengan 209.847 kematian.