Bisnis.com, JAKARTA - Setelah sejumlah akun media sosialnya dihapus hingga beberapa perusahaan besar membatalkan kontrak dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kini giliran pemerintah kota New York City membatalkan kontraknya dengan presiden itu.
Wali Kota New York City Bill de Blasio mengatakan, bahwa pemutusan kontrak dengan perusahaan milik Trump itu memperjelas jika sebuah perusahaan, dan pimpinan perusahaan terlibat dalam kegiatan kriminal.
“Kami memiliki hak untuk memutuskan kontrak tersebut," kata de Blasio kepada jaringan berita MSNBC seperti dikutip Aljazeera.com, Kamis (14/1/2021).
Menurutnya, menghasut pemberontakan terhadap pemerintah AS jelas merupakan aktivitas kriminal.
Wali kota itu mengharapkan keputusannya untuk menghentikan bisnis dengan Trump Organization tidak akan menghadapi gugatan hukum.
Keputusan itu adalah pukulan telak bagi seorang bintang reality TV yang menjadi presiden AS. Padahal, Trump telah lama membanggakan ketajaman bisnisnya, dan menyebut dirinya sebagai negosiator ulung.
Kini, Trump dan merek dagangnya semakin dikecam setelah konsumen menuntut para politisi dan tokoh kuat lainnya mengambil sikap melawan presiden yang telah memicu kerusuhan itu. Dia juga dituduh memicu serangan terhadap demokrasi.
Berikut adalah daftar perusahaan dan institusi yang memutuskan hubungan bisnis dengan Trump selain New York City:
1. American Express mengumumkan akan menghentikan donasi kepada anggota parlemen dari Partai Republik yang menentang pengesahan kemenangan Joe Biden.
2. AT&T, Verizon, Comcast Corp, perusahaan kimia Dow Inc, konglomerat multinasional General Electric dan pengecer elektronik Best Buy, mengumumkan bahwa mereka juga akan menangguhkan sumbangan kepada para pembuat undang-undang tersebut.
3. Hallmark Cards Inc melangkah lebih jauh dengan meminta dua anggota parlemen Republikan masing-masing Senator Missouri Josh Hawley dan Senator Kansas Roger Marshall untuk mengembalikan sumbangan yang telah diberikan Hallmark untuk kampanye mereka.
4. YouTube menangguhkan saluran Trump dan menghapus videonya, karena melanggar kebijakannya yang menghasut kekerasan.
5. Facebook, yang memiliki aplikasi berbagi foto Instagram, mengumumkan pemblokiran akun Trump "tanpa batas waktu" pada hari Kamis pekan lalu. Langkaah itu diambil sehari setelah pendukung Trump menerobos Gedung Capitol AS.