Bisnis.com, JAKARTA – Vaksinasi Covid-19 bakal dimulai hari ini, Rabu (13/1/2021) menggunakan vaksin Sinovac. Namun, ada beberapa hal yang bisa membuat vaksin ini gagal diberikan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor Hk.02.02/4/ 1 /2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam RangkaPenanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Khusus untuk Vaksin Sinovac berdasarkan rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), ada beberapa ketentuan yang membuat vaksin Sinovac tidak bisa diberikan.
Pertama, vaksin Sinovac tidak bisa diberikan apabila terdapat perkembangan terbaru terkait pemberian pada komorbid untuk vaksin Sinovac dan/atau untuk jenis vaksin lainnya yang akan ditentukan kemudian.
Kedua, apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang demam di atas 37,5 derajat celcius, vaksinasi akan ditunda sampai pasien sembuh dan terbukti bukan menderita Covid-19 dan dilakukan skrining ulang pada saat kunjungan berikutnya.
Ketiga, apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil lebih dari dan sama dengan 140/90, vaksinasi tidak diberikan.
Keempat, jika terdapat jawaban Ya pada salah satu pertanyaan skrining vaksinasi pada nomor 1 – 13, maka vaksinasi tidak diberikan.
Pertanyaan meliputi apakah penerima vaksin pernah terkena Covid-19, hamil atau menyusui, kontak erat dengan pasien Covid-19, alergi berat, memiliki komorbid jantung, ginjal, autoimun, hipertiroid, dan penyakit saluran pencernaan kronis.
Untuk pertanyaan nomor 14 tentang pederita Diabetes Melitus, apabila penderita Diabetes Melitus tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen, maka masih dapat diberikan vaksinasi.
Sementara, untuk pertanyaan nomor 15, bila menderita HIV, tanyakan angka CD4 nya. Bila angka CD4 di bawah 200 atau tidak diketahui, vaksin dapat diberikan.
Kemudian, pada pertanyaan nomor 16 tentang penderita TBC, vaksinasi akan ditunda sampai kondisi penerima vaksin terkontrol baik.
Untuk pasien TBC dalam pengobatan masih bisa menerima vaksin setelah dua pekan mendapat obat antituberkulosis.