Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Donald Trump akhirnya mengatakan akan ada 'transisi yang tertib' pada 20 Januari setelah Kongres mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.
Pernyataan itu dikeluarkannya beberapa jam setelah pendudukan yang dilakukan para pendukungnya atas gedung parlemen AS atau Capitol. Kendati begitu, Trump tetap membenarkan langkah yang diambil para pendukungnya.
“Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan.
Dia menambahkan bahwa masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan telah berakhir dan itu hanyalah awal dari perjuangannya untuk membuat Amerika Serikat hebat lagi.
Trump telah menghabiskan dua bulan terakhir untuk menolak mengakui hasil pemilihan presiden AS yang dihelat pada November 2020.
Dia membuat tuduhan tak berdasar bahwa telah terjadi kecurangan pemilu secara massif. Akan tetapi Mahkamah Agung dan pengadilan negara bagian menolak klaim tersebut sebagaimana dikutip ChannelNewsAsia.com, Jumat (8/1/2021).
Baca Juga
Wakil Presiden Mike Pence bertindak memimpin sesi formal pengesahan hasil pemilu suara elektoral yang berakhir Kamis pagi waktu setempat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muriel E. Bowser, Wali Kota Washington DC, menetapkan kebijakan yang memperpanjang status darurat di Ibu Kota Amerika Serikat tersebut.
Dilansir dari New York Times, status darurat itu bakal diperpanjang hingga 15 hari ke depan terhitung sejak Rabu (6/1/2021) waktu setempat. Dengan demikian, penetapan itu akan berakhir pada Kamis (21/1/2021), pukul 15.00 waktu setempat.
Seperti diketahui, pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden, bakal dihelat sehari sebelumnya atau pada Rabu (20/1/2021).