Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom senior Rizal Ramli turut mengomenteri Menteri Sosial Tri Rismaharini di DKI Jakarta yang menuai pro dan kontra di publik.
Melalui akun Twitter resminya, @RamliRizal, Jumat (8/1/2021), eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI itu mengingatkan mensos yang akrab disapa Risma tersebut untuk tidak melakukan hal yang berlebihan. Menurutnya, Rakyat sudah muak dengan gaya pemimpin yang bersandiwara dengan berlebihan.
Dia menilai pemimpin seperti itu hanya pura-pura merakyat. Padahal, tegas Rizal Ramli, kebijakannya tidak pro rakyat.
"Mbak Risma,, sudaahlah. Jangan terlalu lebay. Rakyat sudah muak dengan gaya2 "Pemimpin Sandiwara" yg lebay,, yg hanya pura2 merakyat, tapi kebijakannya tidak pro-rakyat. Satukan hati, pikiran dan tindakan utk rakyat," tulisnya melalui akun Twitter itu.
Mbak Risma,, sudaahlah. Jangan terlalu lebay ??. Rakyat sudah muak dengan gaya2 "Pemimpin Sandiwara" yg lebay,, yg hanya pura2 merakyat, tapi kebijakannya tidak pro-rakyat. Satukan hati, pikiran dan tindakan utk rakyat.
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 8, 2021
Forward; Drama Menyedihkan Risma https://t.co/vROignDDAV
Ini kali kedua pria yang pernah menjadi Menteri Keuangan dan Menko Ekuin di yang dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid ini mengomentari gaya kepemimpinan yang berpura-pura. Dalam unggahan sebelumnya di Twitter, Kamis (7/1/2021) malam, dia menyoroti para pemimpin saat ini.
Selain menyinggung pemimpin yang pura-pura merakyat, dia menilai sistem politik saat ini ugal-ugalan karne politisinya hanya bermodal finansial.
Baca Juga
"Dr Rizal Ramli merasa perlu mengingatkan era pemimpin pura-pura merakyat seperti yang terjadi saat ini harus segera diakhiri. Sistem politik saat ini ugal-ugalan karena para politisinya hanya bermodal finansial dan selalu butuh bandar," tulisnya.
Seperti diketahui, pada Senin (4/1/2021), mantan Wali Kota Surabaya itu mendatangi kawasan Jalan Sudirman-Thamrin dan menemui tuna wisma. Aksi yang dilakukan Risma ini lantas ramai menuai komentar publik di jagad Twitter.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring turut mengomentari aksi blusukan tersebut. Menurutnya, seorang Mensos seharusnya membenahi data penerima bansos yang lebih prioritas ketimbang aksi blusukan.
"Menurut saya, membenahi data penerima bansos ini lebih prioritas dilakukan Mensos ketimbang blusukan. Banyak keluhan masyarakat soal akurasi data penerima bansos. Usul aja bu...," cuit akun @tifsembiring.