Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Audit Halal Rampung, Komisi Fatwa MUI Segera Sidang Bahas Vaksin Sinovac

Komisi Fatwa MUI akan melaksanakan Sidang Pleno Komisi untuk membahas aspek syar’i terhadap vaksin Covid-19 buatan Sinovac.
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat memberikan keterangan persiapan menjalankan ibadah saat Ramadan di rumah, Sabtu (18/4). Bisnis - M. Ridwan/ BNBP
Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Sholeh saat memberikan keterangan persiapan menjalankan ibadah saat Ramadan di rumah, Sabtu (18/4). Bisnis - M. Ridwan/ BNBP

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh menyampaikan bahwa tim auditor MUI telah menuntaskan pelaksanaan audit lapangan terhadap vaksin CoronaVac, vaksin Covid-19 produksi perusahan Sinovac.

Niam menjelaskan bahwa langkah selanjutnya yang akan dilakukan ialah Komisi Fatwa akan melaksanakan Sidang Pleno Komisi untuk membahas aspek syar’i.

Sidang Pleno tersebut akan dilaksanakan setelah menerima laporan, penjelasan, dan pendalaman dari tim auditor.

“Dalam kesempatan pertama, tim auditor akan merampungkan kajiannya dan akan dilaporkan ke dalam Sidang Komisi Fatwa,” ujarnya, melalui keterangan pers, Selasa (5/1/2021).

Niam memaparkan, pasca kepulangan tim audit MUI dari Beijing, tim menunggu beberapa dokumen yang masih belum lengkap. Pada Selasa (5/1/2021), dokumen-dokumen kehalalan sudah diterima dari Sinovac melalui surat elektronik.

Sementara itu, audit lapangan juga telah dilakukan MUI di perusahaan Sinovac di Beijing dan Biofarma di Bandung.

“Proses audit rampung, Selasa pukul 15.45 [WIB],” ujar Niam.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa program vaksinasi Covid-19 di Indonesia akan dimulai pada pekan depan. Namun, hal itu akan dilakukan setelah adanya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dan kehalalan vaksin dari MUI.

Jokowi juga meminta agar proses vaksinasi yang semula diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 15 bulan agar dipercepat menjadi kurang dari setahun.

Presiden mengaku telah menyampaikan arahan tersebut kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menurutnya, percepatan vaksinasi dibutuhkan agar Indonesia dapat segera mengatasi pandemi Covid-19 dan kembali beraktifitas normal.

"Kalau perkiraaan di seluruh dunia ini, vaksinasi selesai 3,5 tahun, kalau di negara kita, insyaallah saya dapat informasi hitung-hitungan pak Menteri [kesehatan] 15 bulan. Tapi masih saya tawar kalau bisa kurang dari setahun harus selesai," ujar Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1/2021).

Untuk mengejar target tersebut, Jokowi mengatakan dibutuhkan kerja keras dan kerja sama dari seluruh pihak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper