Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Drone Diduga Milik China Masuki Teritori Indonesia, DPR: Ini PR Pak Menhan!

Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas, jika drone tersebut terbukti dari China.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Reuters
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Presiden China Xi Jinping, di sela-sela KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah drone bawah air yang diduga milik China ditemukan nelayan di dekat Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dan langsung diamankan di Pangkalan Angkatan Laut Makassar.

Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukamta mengatakan bahwa pemerintah perlu segera menyelidiki untuk mengungkap asal usul drone. Jika terbukti milik China atau negara lain, maka pemerintah harus melakukan protes keras dan melakukan tindakan diplomatik yang tegas.

“Ini sinyal bahwa selama ini wilayah laut kita sangat mudah diterobos pihak asing. Sangat mungkin selama ini sudah banyak drone yang berkeliaran di wilayah Indonesia dan mengambil data-data penting geografis dan potensi laut Indonesia. Artinya, keamanan nasional kita sangat rentan. Pemerintah harus serius mengungkap asal usul drone tesebut,” katanya melalui pesan singkat, Sabtu (2/1/2021).

Sukamta yang juga Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyorot lemahnya sistem keamanan teritori Indonesia. Menurutnya, hal ini menunjukkan kemampuan pertahanan Indonesia tertinggal dari sisi teknologi.

"Ini pekerjaan rumah Pak Menhan [Prabowo Subianto] untuk mendorong percepatan pengembangan teknologi penginderaan jarak jauh. Indonesia bisa melalukan kerjasama dengan beberapa negara lain untuk alih teknologi selain tentunya dengan mendorong riset nasional untuk pengembangan teknologi yang mendukung sistem pertahanan yang handal,”. jelasnya.

Sukamta menuturkan bahwa lebih dari itu, pemerintah perlu segera perbaiki sistem keamanan teritori agar kejadian drone yang menyelundup ini tidak terulang lagi. Sementara itu, TNI Angkatan Laut dan Bakamla lebih memperkuat patroli laut terutama di pintu-pintu masuk wilayah Indonesia.

Menurutnya, ketegangan di Laut Cina Selatan yang melibatkan China, Amerika Serikat, Australia dan beberapa negara ASEAN pasti akan berimbas ke keamanan wilayah Indonesia.

Dia mengingatkan bahwa wilayah Indonesia yang berada di zona ketegangan bisa dimanfaatkan oleh negara lain yang sedang berkonflik.

"Tentu kita tidak mau wilayah kita diobok-obok pihak asing. Oleh sebab itu kewaspadaan harus ditingkatkan dengan melalukan patroli secara ketat,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper