Bisnis.com, JAKARTA – Australia memulai 2021 dengan tambahan kasus Covid-19 lebih sedikit dibandingkan dengan hari sebelumnya. Hal itu membawa ketenangan bagi Negeri Kanguru dalam menyambut tahun baru mengingat sebelumnya telah muncul klaster baru di Sydney dan Melbourne.
Perdana Menteri New South Wales Gladys Berejiklian mengungkapkan tiga kasus Covid-19 dilaporkan dalam semalam di Sydney di New South Wales. Tak ada infeksi baru virus Corona yang tercatat di wilayah Pantai Utara yang sebelumnya melaporkan 146 orang terinfeksi dan dari klaster baru di wilayah Barat.
Negara bagian Victoria juga tak melaporkan kasus baru dalam semalam setelah pada hari sebelumnya mencatatkan ada delapan kasus baru.
Ibu Kota Victoria, Melbourne, sudah melakukan lockdown paling ketat sedunia sepanjang 2020, dengan membatasi acara perkumpulan di dalam rumah maksimal 15 orang dan mewajibkan penggunaan masker di luar ruangan.
“Kabar hari ini memberikan harapan. Namun, tentu saja tahun yang baru tak dimulai tanpa tantangan. Covid-19 masih belum pergi, mereka bahkan tak kenal hari libur,” kata Perdana Menteri Australia, dilansir Bloomberg, Jumat (1/1/2021).
Australia telah suskses menekan transmisi virus pada masyarakatnya dengan melakukan pemeriksaan dan pelacakan kontak secara teliti, dan menempatkan pembatasan dan area kedatangan internasional, yang mewajibkan pelancong yang kembali ke Australia harus isolasi 14 hari di hotel karantina.
Baca Juga
Lonjakan wabah di New South Wales dan Victoria masih terhubung, lantaran ada seseorang dari Sydney yang berkunjung ke salah satu restoran Thailand di Melbourne. Kasus tersebut akhirnya dihubungkan.
Wabah tersebut juga menjadi penyebab perayaan jelang Tahun Baru 2021 batal digelar di kota terbesar Autralia itu. Sementara, Sydney masih memperbolehkan adanya pesta kembang api pada tengah malam. Namun, kerumunan dilarang dan orang-orang diminta menonton perayaan dari televisi saja di rumah.
Klaster terbaru di Sydney juga menyebabkan ribuan keluarga terpaksa harus buru-buru membatalkan rencana perjalanannya ke negara bagian lainnya selama periode puncak musim panas. Hal itu lantaran pemerintah secara mendadak membatalkan pelonggaran aturan batasan di perbatasan, yang sudah diterapkan berbulan-bulan.