Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Australia memperpanjang penguncian atau lockdown untuk Pantai Utara Sydney setidaknya hingga 30 Desember dan mendesak seluruh kota untuk menghindari keramaian karena kasus infeksi Covid-19.
Sembilan kasus baru dicatat dalam semalam, menjadikan ukuran total klaster menjadi 116. Pejabat kesehatan tetap khawatir bahwa virus menyebar ke seluruh kota pada hari-hari menjelang Natal, dan telah mendesak warga Sydney untuk membatasi aktivitas mereka dalam beberapa hari mendatang.
"Masih ada kekhawatiran tentang CBD dan masih ada kekhawatiran tentang orang-orang di Pantai Utara yang mungkin secara tidak sengaja telah menyebarkan virus," kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (26/12/2020).
"Strategi kami adalah menghentikan ini sejak awal secepat kami bisa," tambahnya.
Wabah tersebut merupakan pukulan bagi Australia, yang sebagian besar telah menekan penularan komunitas melalui pengujian yang ketat dan pelacakan kontak, dan dengan menutup perbatasan internasional.
Sekitar 250.000 orang di Pantai Utara telah diberitahu untuk tetap di rumah kecuali untuk perawatan medis penting.
Baca Juga
Pihak berwenang masih mencoba menentukan sumber cluster yang membuat 5 juta penduduk Sydney dilarang bepergian ke negara bagian dan teritori lain di puncak musim liburan musim panas.
Wabah sebelumnya di negara bagian Victoria dan Australia Selatan dikaitkan dengan pelanggaran karantina di hotel yang menyebabkan virus bocor ke komunitas.
Sementara itu, Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard mengutuk orang-orang yang bersuka ria pada Hari Natal yang berkumpul dalam jumlah ratusan di Bronte Beach, yang berada di pinggiran timur Sydney.
Polisi dikerahkan untuk memisahkan penonton pesta, yang melanggar aturan jarak sosial saat mereka memenuhi taman di belakang pantai, dengan banyak yang mengenakan topi Santa.
Hazzard mengatakan adegan yang benar-benar mengerikanberpotensi menjadi acara penyebar super corona.