Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan bersama USAID menyepakati kerja sama Kesehatan untuk periode 2021-2025. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Grant Implementation Agreement of the Health Portfolio between Minsitry of Health and USAID (GIA).
Hibah GIA 2021-2025 terdiri atas 25 proyek aktivitas yang melibatkan 11 Direktorat dan Pusat di Kementerian Kesehatan dan 1 Direktorat di Kemendikbud sebagai agen implementasi.
Aktivitas proyek tersebut meliputi Kesehatan Ibu dan Anak, HIV/AIDS, Tuberkulosis, Penyakit Tropik Terabaikan, Kemanan Kesehatan Global, Penguatan system Kesehatan, dan penanggulangan Covid-19.
Sekretaris Jenderal Kemenkes Oscar Primadi mengatakan kemitraan antara Indonesia dan USAID sangat penting dalam meningkatkan pembangunan kesehatan Indonesia.
Selama lebih dari 70 tahun Indonesia and USAID telah bekerja sama, antara lain dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit, penguatan sistem kesehatan, ketahanan kesehatan global, dan kesehatan ibu dan anak.
Sementara itu, Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia Pamela Foster menyampaikan, bahwa Pemerintah AS, melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, senang telah dapat mendukung Indonesia dalam mencapai tujuan sektor kesehatan, termasuk dalam penanggulangan Covid-19.
“Perjanjian yang ditandatangani hari ini menandai tonggak penting dalam kemitraan kita dan mencerminkan komitmen USAID untuk membantu Indonesia menapaki masa depan yang lebih cerah dan lebih sehat bagi lebih banyak orang,” ungkap Foster, mengutip keterangan resmi Kemenkes, Selasa (29/12/2020).
Adapun, GIA merupakan dokumen perjanjian hibah antara Kemenkes dengan USAID untuk periode 2021-2025 dibawah kerangka kerja sama Bilateral Development Cooperation Framework (BDCF) yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Bappenas dan Direktur USAID Indonesia pada 22 Juli 2020.