Bisnis.com, JAKARTA – Qatar mengatakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa jet tempur Bahrain melanggar wilayah udaranya.
Ini terjadi kurang dari dua minggu sebelum pertemuan para pemimpin Teluk dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT ) untuk memperkuat hubungan antarnegara di wilayah tersebut.
Dilansir Bloomberg, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB pada Kamis (24/12/2020) mengenai pelanggaran pesawat militer Bahrain atas wilayah udara Qatar di atas perairan teritorialnya pada 9 Desember.
Penyataan tersebut mengutip surat yang dikirim Duta Besar PBB Alya Ahmed bin Saif Al-Thani kepada Jerry Matjila, presiden Dewan Keamanan bulan ini, dan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan, Mesir memutuskan hubungan diplomatik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada 2017, karena negara kaya gas itu dituduh memiliki hubungan dekat dengan Iran dan mendukung terorisme. Qatar membantah tuduhan tersebut.
Namun pembicaraan mengenai terobosan potensial mulai beredar awal bulan ini. Arab Saudi dan Qatar mulai berunding menuju pemulihan, meskipun pada awalnya tidak mengajak UEA, Bahrain dan Mesir.
Menteri luar negeri Kuwait pekan lalu mengatakan bahwa pertemuan para pemimpin Teluk direncanakan pada 5 Januari 2021 di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
Dalam pernyataan terpisah pada hari Kamis, Bahrain mengatakan pihaknya menantikan KTT.
“[KTT] akan mengarah pada penguatan dialog Teluk," ungkap Menteri Luar Negeri Abdullatif bin Rashid Al Zayani kepada kantor berita BNA, seperti dikutip Bloomberg.