Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Naik, Besok Seoul Perketat Pembatasan Sosial

Keputusan tersebut keluar setelah otoritas kesehatan negara itu memastikan 24 kasus kematian baru virus korona di seluruh negara tersebut pada hari Minggu. Otoritas tersebut juga melaporkan 1.097 infeksi baru sehari sebelumnya. Kedua angka tersebut merupakan angka tertinggi yang pernah ada.
Taman Budaya Mapo Oil Tank Seoul
Taman Budaya Mapo Oil Tank Seoul

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu kota Korea Selatan, Seoul, dan kota sekitarnya telah memutuskan untuk melarang perkumpulan yang melibatkan lima orang atau lebih dari hari Rabu (23/12/2020) hingga 3 Januari 2021.

Melansir The Korea Times pada Selasa (22/12/2020), keputusan tersebut keluar setelah otoritas kesehatan negara itu memastikan 24 kasus kematian baru virus korona di seluruh negara tersebut pada hari Minggu. Otoritas tersebut juga melaporkan 1.097 infeksi baru sehari sebelumnya. Kedua angka tersebut merupakan angka tertinggi yang pernah ada.

Penjabat Wali Kota Seoul, Seo Jeong-hyup, pada Senin (21/12/2020) menyebut bahwa restoran dan tempat serupa mencakup 40 persen infeksi klaster selama sebulan terakhir. Menurutnya, mustahil untuk mengatasi krisis saat ini tanpa mengurangi infeksi klaster yang disebabkan oleh perkumpulan pribadi dengan anggota keluarga, kolega, dan teman.

Diaa mengatakan pelarangan perkumpulan baru tersebut juga akan diberlakukan di Provinsi Gyeonggi yang bertetangga dan Kota Incheon. Pelarangan itu berlaku bagi seluruh perkumpulan di dalam dan luar ruang kecuali pemakaman dan pernikahan. Pelanggaran akan dikenakan denda.

Sementara itu, pemerintah pusat berhati-hati dalam menaikkan siaga ke level tertinggi dalam skema pembatasan sosial bertingkat lima. Pemerintah pusat mengatakan menaikkan tingkat tersebut akan berdampak signifikan terhadap ekonomi dan harus dihindari sejauh mungkin.

Sementara itu, pada Selasa (22/12/2020) Korea Selatan mencatat penambahan kasus positif Covid-19 baru sebanyak 869 kasus, termasuk 824 infeksi lokal, meningkatkan total beban kasus menjadi 51.460, Penghitungan tersebut menandai penurunan dari 926 kasus pada Senin (21/12/2020), 1.097 kasus pada Minggu (20/12/2020), 1.053 kasus pada Sabtu (19/12/2020) dan 1.062 kasus pada Jumat (18/12/2020).

Sebanyak 24 orang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah kematian menjadi 722. Itu adalah hari kedua berturut-turut di mana negara melaporkan total kematian harian tertinggi. Tingkat kematian adalah 1,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rezha Hadyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper