Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemensos Hubungkan Penerima Bansos Mikro - Pelaku Pasar Lewat Aplikasi Virtual

Dengan aplikasi ini, pengunjung pameran dan penyelenggara layanan atau penerima bantuan usaha mikro bisa berinteraksi secara virtual.
Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy dalam rangkaian puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2020. / Dok. Kemensos
Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy dalam rangkaian puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2020. / Dok. Kemensos

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar pameran Kesejahteraan Sosial Nasional secara daring. Dalam kegiaatan tersebut, usaha mikro penerima manfaat dapat terhubung dengan pelaku pasar lewat aplikasi virtual. 

Kepala Pusat Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial (Pusdatin Kesos) Said Mirza Pahlevi mengatakan kegiatan tersebut sebagai kepatuhan terhadap protokol kesehatan serta rangkaian peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2020.

“Sebagai solusinya, kami kembangkan aplikasi pameran Kesejahteraan Sosial Nasional [KSN]. Dengan aplikasi ini, pengunjung pameran dan penyelenggara layanan bisa berinteraksi secara virtual,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (22/12/2020).

Publik bisa mengakses alamat link pameranksn.kemensos.go.id. Situs tersebutmemungkinkan penyelenggara layanan menampilkan karya dan layanan mereka. Melalui fitur khusus Social Market, Pelayanan Kesejahteraan Sosial dapat menginformasikan produk-produk yang dihasilkannya.

Said Mirza mengatakan aplikasi tersebut memungkinkan fasilitasi terhadap peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah graduasi dengan usaha mikro yang dikembangkannya.

"Produk-produk mereka ditampilkan di sini. Namun, Kementerian Sosial tidak membuat marketplace [pasar virtual] baru," imbuhnya.

Dia mengatakan Kemensos lebih mendorong agar produk-produk Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial tersebut dapat dipasarkan melalui marketplace yang sudah ada. Menurutnya, fitur ini paling banyak dimanfaatkan KPM PKH dan alumni atau mantan penerima layanan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH yang mengembangkan usaha mikro juga bisa menyajikan usahanya. Dia menuturkan hal ini terjadi lantaran sebagian besar mereka belum berani “buka lapak” di situs-situs perniagaan yang sudah ternama.

Namun, bila memang kegiatan ekonomi KPM PKH graduasi bisa diterima pasar, maka Kemensos bisa menghubungkan mereka dengan marketplace.

"Untuk pertama kalinya, dalam sejarah Kemensos menjembatani pemasaran produk KPM dengan marketplace,” katanya.

Situs pameranksn.kemensos.go.id telah diresmikan Menteri Sosial Ad Interim Muhadjir Effendy, sebagai rangkaian puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) tahun 2020.

Selain aplikasi Pameran Virtual Kesetiakawanan Sosial Nasional tahun 2020, Mensos juga meninjau ruang khusus Pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Salah satu arah kebijakan pemulihan kondisi ekonomi sekaligus dalam upaya penurunan angka kemiskinan dilakukan melalui pemutakhiran kualitas DTKS yang diperluas hingga 60 persen penduduk pada 2021 untuk menuju Registrasi Sosial 100 persen 2024.

Pemutakhiran DTKS ini penting untuk penguatan skema pendampingan, layanan terpadu, dan peningkatan ketepatan penargetan program penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2020 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper