Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Klaster Pasar Seafood, Thailand Pertimbangkan Perpanjang Lockdown

Kementerian Kesehatan juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap 1.580 pasar seafood di Thailand untuk menekan angka penularan Covid-19.
Suasana Bangkok, Thailand, pada 19 Juni 2020./Antara/Reuters
Suasana Bangkok, Thailand, pada 19 Juni 2020./Antara/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA –Thailand mempertimbangkan untuk memperpanjang lockdown seiring dengan upaya pemerintah melacak lebih dari 10.000 terkait klaster Covid-19 di provinsi pesisr dekat Bangkok.

Otoritas kesehatan setempat mengumumkan jumlah kasus baru mencapai 382 per Senin (21/12/2020) sehingga total kasus yang terkait dengan pasar seafood di Samut Sakhon menjadi 1.000 sejak pertama kali ditemukan pada 17 Desember 2020.

Beberapa kasus juga ditemukan di provinsi dekat Bangkok yaitu Nakhon Pathom dan Samut Prakan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, total kasus Covid-19 yang berkembang di provinsi-provinsi tersebut saat ini mencapai 5.289.

Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul mengatakan periode lockdown yang diberlakukan di Samut Sakhon kemungkinan akan diperpanjang. Dia mengemukakan otoritas daerah setempat akan bertemu dengan Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha dan satgas Covid-18 untuk mendiskusikan persoalan tersebut.

Meski lockdown tidak diberlakukan di Bangkok, pemerintah setempat mengimbau warga dari dari daerah-daerah yang berdekatan dengan zona merah itu bekerja dari rumah dan mengistruksikan pengetatan pengawasan terhadap pekerja migran.

Kementerian Kesehatan juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap 1.580 pasar seafood di Thailand untuk menekan angka penularan Covid-19.

Pekerja migran dari Myanmar berkontribusi sekitar 90 persen dari klaster baru Covid-19, dengan kebanyakan bekerja di pabrik pemrosesan makanan. Penularan pertama kali diketahui berasal dari seorang penjual ikan yang terinfeksi Covid-19 pada 17 Desember 2020.

“Pekerja migran tinggal di apartemen yang padat, yang berisikan enam orang dalam satu kamar dimana mereka bergantian menggunakan kamar itu berdasarkan jam kerja,” kata perwakilan Migrant Working Group Thailand Adisorn Keadmongkol.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper