Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Varian Baru Covid-19, Inggris Cabut Pelonggaran Khusus Perayaan Natal

Jumlah kasus Covid-19 di Inggris melonjak dalam dua minggu terakhir karena adanya varian virus yang menurut para ilmuwan dapat menular hingga 70 persen lebih cepat. Hanya saja varian baru itu belum bisa dijelaskan.
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson
Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson ketika memberikan keterangan di luar kantornya di 10 Downing Street di London, Inggris, Senin (27/4/2020)./Bloomberg-Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberlakukan pengetatan atas jutaan warga Inggris sekaligus membatalkan rencana untuk melonggarkan pembatasan khusus selama Natal. Pasalnya, negara itu menghadapi jenis virus baru yang lebih menular.

Jumlah kasus Covid-19 di Inggris melonjak dalam dua minggu terakhir karena adanya varian virus yang menurut para ilmuwan dapat menular hingga 70 persen lebih cepat. Hanya saja varian baru itu belum bisa dijelaskan.

Meskipun Johnson dan penasihat yakin vaksin akan tetap efektif, dan jenis baru tidak lebih mematikan atau lebih serius dalam hal penyakit yang disebabkan, Johnson mengatakan pemerintah harus segera mengambil tindakan.

“Dengan berat hati saya harus memberitahu Anda bahwa kita tidak dapat melanjutkan Natal seperti yang direncanakan,” kata Johnson dalam konferensi pers seperti dikutip Aljazeera, Minggu (20/12/2020). Dia menambahkan bahwa dirinya tidak memiliki alternatif lagi.

London dan Inggris Tenggara, yang memiliki sekitar sepertiga dari populasi Inggris, saat ini berada di level tertinggi dari sistem pengawasan wilayah penularan wabah Covid-19. 

Warga diminta untuk tinggal di rumah kecuali untuk alasan penting seperti pekerjaan, sedangkan pertokoan yang tidak terkait kebutuhan pokok ditutup sebagaimana juga dengan pusat hiburan. Pertemuan sosial akan dibatasi untuk satu orang di luar ruang.

“Tidak ada bukti bahwa [virus jenis baru] menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian yang lebih tinggi, tetapi tampaknya penyakit ini ditularkan secara lebih mudah,” kata Johnson.

Menurutnya, meskipun ada ketidakpastian yang cukup besar, akan tetapi wabah itu diduga 70 persen lebih cepat menular daripada varian lama, versi asli penyakit tersebut. Namun, dia menuturkan bahwa data tersebut masih awal dan harus dikaji lebih lanjut. 

“Tapi ini pilihan yang terbaik yang kami miliki saat ini dan kami harus bertindak berdasarkan informasi yang kami miliki, karena kini wabah  menyebar dengan sangat cepat,” katanya.

Johnson mengatakan pada Jumat bahwa dia berharap Inggris tidak membutuhkan pembatasan tahap tiga setelah Natal. Dia juga menolak seruan untuk mengubah rencana untuk melonggarkan pembatasan selama lima hari perayaan Natal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Aljazeera
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper