Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menceritakan soal kerukunan umat beragama di Indonesia kepada Sekjen Rabithah Alam Islami atau World Moslem Leage (WML), Syekh Abdul Karim Al Issa saat bertemu di Riyadh pekan lalu.
Mahfud menjelaskan bahwa mayoritas umat muslim di Indonesia bisa rukun dengan umat beragama lain lantaran menganut pandangan islam jalan tengah.
"Saya ingin katakan ini kebada Abdul Karim Al Issa saya katakan gini kaum muslimin Indonesia terbesar 235 juta sisanya 5 agama atau agama lainnya kira-kira begitu, apa yang menyebabkan kita rukum karena konsep utama yang kita anut itu islam jalan tengah," kata Mahfud dalam diskusi daring, Selasa (15/12/2020).
Dia menjelaskan islam di Indonesia, mainstream-nya yang dianut NU, perguruan tinggi, Muhammadiyah dan sebagainya adalah islam wasathiyah atau islam jalan tengah.
"Nah kita di Indonesia itu Islam yang di tengah. Saya kira harmoni dibangun toleransi ditegakan pluralisme menjadi pedoman satu kesadaran bahwa hidup itu adalah berbeda karena ciptaan Tuhan keberbedaan diciptakan oleh Tuhan dan disitu kita ingin bersatu dalam perbedaan itu bukan berperang dan bermusuhan karena perbedaan itu ciptaan Tuhan," ujar Mahfud.
Meski demikian, Mahfud mengakui bahwa pasti muncul gangguan-ganngguan kecil dalam mempertahanakan keharmonisan di tengah perbedaan.
Selain itu, Mahfud mengatakan bahwa dia juga bercerita kepada Syekh Abdul Karim Al Issa ihwal Indonesia sebagai laboratorium pluralisme terbaik dan terbesar di dunia.
"Saya katakan dengan bangga bahwa Indonesia bisa dicatat sebagai laboratorium pluralisme terbaik dan terbesar di dunia sangat plural masyarakatnya saya bercerita kita punya 1.360 suku tapi bersatu harmoni," paparnya.