Bisnis.com, JAKARTA - Badan kesehatan Meksiko Cofepris menyetujui vaksin virus corona Pfizer untuk penggunaan darurat. Menurut sebuah penyataan, pemerintah mulai meninjau data vaksin pada 26 November dan komite beranggotakan 24 orang menyetujui penggunaannya dengan suara bulat.
Meksiko bergabung dengan Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat sebagai negara yang telah memberikan izin penggunaan darurat vaksin Pfizer. Meksiko juga menjadi negara pertama di Amerika Latin yang melakukannya.
Dilansir Bloomberg, Sabtu (12/12/2020), Wakil Menteri Kesehatan Hugo Lopez-Gatell memastikan hal tersebut sebelum menampilkan angka-angka yang menunjukkan Covid-19 masih menyebar dengan cepat di Meksiko, terutama di ibu kotanya.
Kementerian Kesehatan melaporkan 12.253 kasus baru, sehingga total menjadi 1.229.379, dan menjadikannya hari keempat berturut-turut di negara itu dimana infeksi meningkat lebih dari 11.000.
Menurut data Universitas Johns Hopkins, kematian naik 693 menjadi 113.019. Meksiko memiliki jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi keempat setelah AS, Brasil, dan India.
Lopez-Gatell mengatakan rawat inap di ibu kota Mexico City semakin cepat. Hunian tempat tidur dengan ventilator yang digunakan untuk merawat pasien dengan kasus paling serius telah mencapai 62 persen.
Sementara Meksiko telah menghindari pemberlakuan penguncian yang ketat untuk membendung penyebaran virus, Lopez-Gatell memohon penduduk Mexico City untuk tinggal di rumah kecuali untuk kegiatan penting dan menghindari pesta dan pertemuan.
"Tetap di rumah, jika Anda tidak harus keluar, jangan keluar," kata Lopez-Gatell.
Bagi mereka yang pergi keluar, mereka harus memakai topeng dan menjaga jarak sosial.