Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngeri! Korban Tewas Akibat Covid-19 di AS Melebihi Serdadu Tewas di Perang Dunia II

Jumlah orang Amerika yang terbunuh oleh Covid-19 sekarang setara dengan hampir setengah dari total korban tewas dalam Perang Saudara - sekitar 620.000.
rnPetugas medis merawat pasien Covid-19 di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reutersrn
rnPetugas medis merawat pasien Covid-19 di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020)./Antara-Reutersrn

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mencatat kematian akibat Covid-19 di negara itu lebih banyak dibanding jumlah total orang Amerika yang tewas dalam pertempuran selama Perang Dunia II.

Menurut Departemen Urusan Veteran, AS menyaksikan 291.557 kematian pertempuran selama Perang Dunia II. Hingga Kamis (10/12/2020) malam, ada 291.754 kematian akibat Covid-19 di AS, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, sebagaimana dikutip Business Insider.

Pandemi Virus Corona telah menewaskan lebih banyak orang Amerika daripada Perang Vietnam pada akhir April.

Sekitar pertengahan Mei, jumlah kematian Covid-19 AS telah melampaui jumlah gabungan orang Amerika yang tewas dalam pertempuran di setiap perang besar AS sejak 1945 - hampir 87.000.

Jumlah orang Amerika yang terbunuh oleh Covid-19 sekarang setara dengan hampir setengah dari total korban tewas dalam Perang Saudara - sekitar 620.000 - yang merupakan perang paling berdarah dalam sejarah Amerika.

AS secara konsisten memiliki jumlah kasus Covid-19 terkonfirmasi dan kematian tertinggi di dunia. Beban kasus nasional telah melampaui 15,5 juta pada Kamis, menurut Johns Hopkins.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Kamis pagi mencatat bahwa jumlah kematian Covid-19 AS akan segera melampaui jumlah total tentara Amerika yang tewas dalam pertempuran selama Perang Dunia II.

Pelosi mengatakan bahwa perang menyatukan negara tetapi Presiden Donald Trump bukanlah presiden yang "mempersatukan".

"Kami tidak memiliki presiden pemersatu Amerika Serikat. Bahkan, kami memiliki seorang presiden yang menyangkal, menunda, dan memutarbalikkan, menyebutnya sebagai hoax. Lebih banyak lagi ribuan orang meninggal karena itu," kata Pelosi.

Trump telah banyak dikritik atas tanggapannya terhadap wabah Covid-19 AS dan jajak pendapat secara konsisten menunjukkan mayoritas orang Amerika tidak setuju dengan penanganannya terhadap pandemi.

Presiden Trump telah berulang kali meremehkan ancaman Covid-19, yang dia derita pada awal Oktober, dan bertentangan dengan rekomendasi ahli kesehatan masyarakat terkemuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper