Bisnis.com, JAKARTA – Kedatangan vaksin Covid-19 menjadi kabar baik bagi upaya melawan pandemi yang telah berlangsung sembilan bulan di Indonesia.
Meski begitu, masyarakat harus tetap disiplin menjalankan 3M atau memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ketua Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Ede Surya Darmawan mengatakan vaksin adalah upaya protektif terhadap penyakit spesifik. Beberapa virus dan bakteri di Indonesia pun dilawan dengan imunisasi.
“Sehingga di Indonesia kita mengenal program imunisasi. Kemudian beberapa penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi bisa tereleminasi. Vaksin Covid-19 ini juga diharapkan memiliki peran seperti itu nantinya,” kata Ede melalui diskusi virtual, Kamis (10/12/2020).
Ede menjelaskan vaksin memiliki banyak keuntungan dibandingkan saat pasien terkena Covid-19. Bukan hanya karena biaya rata-rata setiap pasien Covid-19 mencapai Rp184 juta. Penderita Covid-19 juga mengalami kerugian karena tidak bisa produktif bekerja.
“Sejauh ini vaksin sebagai intervensi kesehatan masyarakat dalam pencegahan penyakit menular sudah terbukti efektif sejak lama,” jelasnya.
Baca Juga
Diakui Ede ada efek ikutan setelah divaksin. Akan tetapi itu hanya sekadar ketidaknyamanan yang bersifat sementara.
“Sakitnya hanya karena ditusuk jarum suntik, kemudian ada bengkak, badan panas. Tapi itu tidak akan berlangsung lama. Kalau vaksinnya efektif maka akan segera terbentuk antibodi sehingga kita akan kebal terhadap suatu penyakit yang spesifik,” ungkapya.
Ede mengajak masyarakat menyambut vaksinasi. Langkah ini, ulangnya, merupakan salah satu bentuk proteksi spesifik agar tidak tertular Covid-19.
“Tapi proses mendapatkan vaksin masih membutuhkan waktu. Karena itu menjaga 3M itu bukan lagi pilihan tapi keharusan di situasi pandemi seperti ini. Bahkan khususnya untuk cuci tangan tidak boleh lepas, tidak ada Covid-19 pun kita harus terus cuci tangan,” terangnya.