Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ihwal Penembakan 6 Anggota FPI, Ini Permintaan Setara Institute

Baik kepolisian maupun Front Pembela Islam (FPI) mengklaim memegang bukti fakta dan kronologi kejadian yang menyebabkan tewasnya 6 orang.
rnPolisi melakukan pengawasan mobil ambulans jenazah berlogo Front Pembela Islam (FPI) di depan lobi IGD RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020). Kendaran tersebut membawa jenazah salah satu pengawal Rizieq Shihab menuju kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, usai proses otopsi oleh Tim Forensik./Antararn
rnPolisi melakukan pengawasan mobil ambulans jenazah berlogo Front Pembela Islam (FPI) di depan lobi IGD RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (8/12/2020). Kendaran tersebut membawa jenazah salah satu pengawal Rizieq Shihab menuju kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, usai proses otopsi oleh Tim Forensik./Antararn

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pengurus Setara Institute Bonar Tigor Naipospos meminta masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan kepolisian, Komnas HAM, dan Komisi 3 DPR RI terkait kasus penembakan enam Laskar FPI oleh aparat kepolisian.

“Kita harus bersabar menunggu tiga institusi itu menjalankan tugasnya masing-masing. Jangan mengarahkan opini publik sehingga menimbulkan masalah yang tidak perlu,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (10/12/2020).

Menurutnya, tiap-tiap pihak yakni kepolisian dan Front Pembela Islam (FPI) mengklaim memegang bukti fakta dan kronologi kejadian sehingga tidak tepat jika mengambil kesimpulan yang tergesa-gesa ihwal pelanggaran HAM di dalamnya.

Adapun, pihak kepolisian mengklaim lebih dulu mendapat penyerangan dari sejumlah laskar FPI yang diketahui tengah mengawal rombongan Rizieq Shihab menuju lokasi pengajian keluarga sehingga melepaskan tembakan.

Pihak kepolisian pun mengakui bahwa aparatnya tersebut memang diperintahkan untuk membuntuti rombongan Rizieq karena mendapatkan informasi bakal ada kerumunan massa.

Di sisi lain, FPI mengklaim bahwa ada penguntit, yang kemudian diketahui adalah pihak kepolisian, yang berusaha masuk secara paksa ke dalam rombongan mobil, dan kemudian melakukan tindakan represif berupa penembakan. Akibat insiden tersebut, enam laskar FPI meninggal dunia.

Setara Institute pada hari ini merilis Indeks Kinerja HAM Tahun 2020 yang menunjukkan terjadi penurunan indeks pada mayoritas kategori HAM jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya.

Perinciannya, dari 11 indikator atau variabel penegakkan hak asasi manusia (HAM), hanya indeks Kebebasan Beragama/Beribadah yang naik yaitu dari 2,4 pada 2019 menjadi 2,5 pada tahun ini.

Peneliti Hukum dan Konstitusi Setara Institute Sayyidatul Insiyah mengatakan bahwa dari temuan dalam penelitian, Setara Institute mencatat bahwa skor rerata untuk seluruh variabel atau indikator pada Indeks HAM 2020 adalah 2,9 atau menurun secara signifikan dari tahun sebelumnya yang berada pada skor 3,2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper