Bisnis.com, JAKARTA - Hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Pilkada Depok 2020, Rabu (9/12/2020) malam, menunjukkan pasangan calon nomor 2 Mohammad Idris - Imam Budi Hartono masih unggul 56,6 persen.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, Pradi Supriatna - Afifah Alia memperoleh suara sebesar 43,4 persen.
Data tersebut berasal dari 267 tempat pemungutan suara (TPS) dari 4.015 TPS atau sebesar 6,65 persen pada pukul 20.00
Seluruh kecamatan di Depok yang berjumlah 11 kecamatan yang telah menunjukkan hasil penghitungan suara yakni Pancoran Mas, Cimanggis, Sawangan, Limo, Sukmajaya, Beji, Cipayung, Cilodong, Cinere, tapos, Bojongsari.
Hasil ini diperoleh dari situs resmi https://pilkada2020.kpu.go.id/. Data yang dilaporkan ini adalah data hasil foto formulir Model C. Hasil-KWK yang dikirim oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melalui alat bantu Sirekap.
Pada Pilkada Wali Kota Depok tahun 2020, kedua paslon merupakan petahana yang menduduki jabatan Wali Kota Depok (Mohammad Idris) dan Wakil Wali Kota Depok (Pradi Supriatna).
Paslon nomor 1 Pradi - Afifah diusung koalisi dari berbagai partai seperti Gerindra, PDI-P, Golkar, PAN, PKB, dan PSI. Sementara itu pasangan Idris - Imam diusung oleh PKS, Demokrat, dan PPP.
Pradi Supriatna merupakan Wakil Wali Kota Depok yang telah menjabat sejak 17 Februari 2016. Pria kelahiran 9 Oktober 1970 ini telah dipercaya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra sejak 2010.
Sementara itu pasangannya, Afifah Alia merupakan kader PDI-P yang menjadi perempuan pertama yang mencalonkan diri di Pilkada Wali Kota Depok. Saat ini ia juga aktif sebagai Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kota Depok.
Adapun pasangan calon Wali Kota Depok nomor urut dua Mohammad Idris telah menunjukkan kepemimpinan di Kota Depok sebagai Wakil Wali Kota Depok pada periode 2011 - 2016. Dia merupakan kader PKS.
Adapun pasangannya, Imam Budi Hartono merupakan anggota DPRD Jawa Barat pada 2019 - 2020. Rekam jejak politiknya sudah terlihat sejak menjadi anggota DPRD Kota Depok berturut-turut pada 1999 - 2004 dan 2004 - 2009.
Setelah itu, karir politiknya berlanjut di DPRD Jawa Barat sejak 2009 hingga tiga periode.