Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengklaim zonasi risiko penularan di wilayah pelaksanaan Pilkada 2020 tidak lebih buruk dibandingkan dengan daerah yang tidak menggelar pemilihan.
Saat siaran virtual di Youtube KPU RI, Senin (7/12/2020), Wiku mengatakan bahwa dari pantauan pihaknya selama persiapan Pilkada 2020, zonasi risiko di wilayah pelaksanaan Pilkada tidak terlalu buruk.
“Kalau saya lihat sekian bulan sudah terlihat paling tidak dilihat dari zonasi risiko. Ternyata daerah yang mengikuti Pilkada, zonasi risikonya tidak melonjak menjadi lebih buruk dibandingkan dengan daerah yang tidak mengikuti Pilkada, meskipun ada kampanye,” katanya, Senin (7/12/2020).
Dia menuturkan bahwa kabar baik tersebut merupakan keberhasilan dalam penerapan adaptasi kebiasaan baru. Pasalnya peserta dan penyelenggara diberikan kesempatan menggelar pemilihan dengan penerapan protokol Covid-19.
“Mereka diberi kesempatan untuk melakukan [menggelar] Pilkada. Kita sudah ingatkan ada aturannya dan sebaginya, ternyata mereka paling tidak, tidak menunjukkan reaksi kenaikan kasus. Ini kabar baik” terangnya.
Lebih lanjut, potensi penularan virus Corona bahkan lebih besar dibandingkan dengan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut. Pun begitu pihaknya meminta agar seluruh partisipan dapat menjaga protokol dengan baik.
Baca Juga
“Ini kabar baik dibanding dengan liburan panjang, itu naik terus selalu 14 hari kemudian. Sementara Pilkada ini tidak. Tapi kewaspadaan harus tetap tinggi sampai dengan tanggal 9 [Desember 2020] juga dan bahan setelahnya juga.”
Dia pun kembali mengingatkan para masyarakat yang terlibat dalam Pilkada 2020 dan juga pemangku kepentingan terkait untuk tetap mewaspadai penyebaran Covid-19.
“Jadi betul-betul kita harus menjaga keadaan ini karena ini adalah komitmen kita bersama keputusan kita bersama,” terangnya.