Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Metropolitan Tokyo berencana meminta fasilitas tambahan untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala serius yang jumlahnya terus bertambah.
Dilansir dari NHK pada Rabu (2/12/2020), Pemerintah Metropolitan Tokyo akan mengajukan penambahan 50 ranjang lagi. Dengan demikian, jumlah ranjang yang disiapkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala serius menjadi 200 unit.
Sejauh ini jumlah pasien dengan gejala pernafasan serius di ibukota Negeri Matahari Terbit itu mencapai 70 orang. Angka tersebut merupakan yang tertinggi setelah Pemerintah Jepang mencabut status keadaan darurat pada Mei lalu.
Selian itu, pemerintah kota Tokyo juga akan meminta tambahan 360 ranjang untuk penanganan pasien Covid-19 bergejala ringan hingga sedang. Penambahan tersebut membuat total jumlah ranjang yang disiapkan menjadi 3.000 unit.
Pada 16 November 2020, pemerintah Tokyo telah meminta rumah-rumah sakit bersiap menyediakan 300 ranjang bagi pasien covid-19 dengan gejala serius. Para pejabat kota menyatakan bahwa 200 ranjang mencukupi untuk saat ini guna mempertahankan ketersediaan tempat bagi pasien dengan penyakit lain.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Jepang Tamura Norihisa merasakan kondisi krisis atas jumlah tertinggi pasien virus korona yang mengalami sakit serius di seluruh Jepang.
Jumlah pasien yang tengah menjalani perawatan di unit rawat intensif atau yang menggunakan ventilator mencapai angka tertinggi, yaitu 472 orang, pada Senin (30/11/2020).
Saat berbicara di hadapan wartawan pada Selasa (01/12/2020), Tamura mengatakan sangat khawatir bahwa peningkatan jumlah kasus baru akan mengakibatkan banyak orang dalam kategori serius.
Tamura itu mendesak pemerintah daerah supaya mempersiapkan fasilitas untuk pasien yang membutuhkan rawat inap serta ruang karantina di fasilitas dan hotel yang ditetapkan.