Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Tunjukan Tren Positif, Jokowi Pede Kendalikan Covid-19

Optimisme tersebut didasari oleh sejumlah angka-angka indikator pengendalian Covid-19 di Indonesia yang semakin membaik.
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pemerintah sangat optimistis dalam pengendalian pandemi Covid-19.

Optimisme tersebut didasari oleh sejumlah angka-angka indikator pengendalian Covid-19 di Indonesia yang semakin membaik.

"Melihat ini [angka-angka indikator] sebetulnya kita sangat optimis dalam pengendalian Covid ini," ujarnya dalam sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (1/12/2020).

Namun, Jokowi menegaskan bahwa dirinya telah menyatakan juga akan memberikan peringatan secara keras bila ada sedikit saja peningkatan kasus Covid-19.

"Pasti saya akan berikan warning secara keras karena kita enggak mau ini keterusan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa per 30 November 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia berada di angka 83,6 persen atau jauh lebih baik dari rerata angka kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03 persen.

Kemudian kasus aktif nasional berada di angka 13,25 persen atau masih lebih baik daripada kasus aktif dunia yaitu 28,55 persen.

"Artinya semakin bulan semakin baik. Hanya yang masih belum dan perlu terus kita perbaiki yaitu di angka kematian, itu kita masih di 3,1 persen, angka kematian dunia 2,32 persen," ungkapnya.

Adapun, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi penambahan kasus positif infeksi virus Corona sebanyak 5.092 per hari ini, Selasa (1/12/2020). Total kasus positif virus Corona per hari ini mencapai 543.975- orang. 

Sementara itu, kasus sembuh tercatat sebanyak 4.361 orang, sehingga secara kumulatif menjadi 454.879 orang, sedangkan kasus meninggal bertambah 136 orang, atau secara kumulatif menjadi 17.081 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper