Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump: Saya Mungkin Tak Bisa Menangkan Gugatan Hukum soal Pemilu

"Sangat sulit untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Agung," kata Trump.
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Istimewa
Calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai melunak setelah mengakui bahwa perjuangan untuk membalikkan kekalahannya dalam pemilu “kemungkinan” tidak akan mencapai Mahkamah Agung (MA) yang telah menjadi sasaran  tim hukumnya.

"Sangat sulit untuk membawa kasus ini ke Mahkamah Agung," kata Trump dalam wawancara Fox News yang dilakukan melalui telepon dari tempat peristirahatan presiden di Camp David, Maryland.

“Saya mungkin tidak bisa memenangkan kasus ini,” katanya dikutip dari Bloomberg.

Pada acara "Sunday Morning Futures",Ppresiden mengulangi serangkaian tuduhan yang sebagian besar tidak berdasar tentang tuduhan kecurangan Pilpres AS 2020 pada 3 November.

Dia mengisyaratkan, bahwa opsi hukumnya mungkin hampir habis, tetapi mengatakan tidak ada tanggal pasti untuk kapan gugatan hukumnya berakhir.

Tim hukum Trump telah mengalami serangkaian kekalahan dalam upaya jangka panjang untuk membantunya mempertahankan kekuasaan.

Strateginya bergantung pada penghitungan ulang di beberapa negara bagian yang sejauh ini tidak membantunya.

Hampir semua kasus hukumnya telah ditutup setelah mengajukan banding kepada anggota parlemen negara bagian untuk mengenyampingkan suara populer.

"Saya punya advokat Mahkamah Agung terbaik, pengacara, yang ingin memperdebatkan kasus ini jika sampai di sana, tetapi mereka mengatakan sangat sulit untuk membawa kasus ke sana," kata Trump seperti dikutip Bloomberg, Senin (30/11/2020).

Trump juga telah diserang di pengadilan yang lebih rendah, sebagian karena tuntutan hukumnya belum mendukung klaimnya di luar pengadilan atas penipuan yang meluas.

Salah satu penasihat hukum Trump, Jenna Ellis, mengatakan baru-baru ini bahwa mereka sedang menuju ke pengadilan tinggi setelah Kekalahan terbaru mereka di negara bagian Pennsylvania.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper