Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan melepaskan kekuasaan jika Electoral College menegaskan kemenangan Joe Biden.
Namun demikian dia mengisyaratkan bahwa dia mungkin tidak akan pernah secara resmi mengakui kekalahan, dan akan melewatkan pelantikan Biden sebagai Presiden AS menggantikannya.
Hal itu disampaikan oleh Trump saat menjawab pertanyaan dari wartawan pada Kamis (27/11/2020) waktu setempat. Penampilan Trump di hadapan pers Gedung Putih ini menjadi yang pertama kali sejak kekalahanya dalam Pemilu Presiden AS (Pilpres AS).
Dalam sesu jumpa pers tersebut, Trump berkali-kali menjelaskan serangkaian tuduhannya terkait kecurangan yang dilakukan kubu Biden saat Pilpres AS. Meskipun demikian, tudingan yang disiapkan oleh tim hukumnya tersebut belum dilengkapi oleh bukti yang sahih.
Trump dengan tegas mengatakan bahwa Biden tidak mungkin menerima 80 juta suara dari rakyat Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (28/11/2020), ketika Trump ditanya apakah dia akan meninggalkan gedung secara fisik jika Electoral College menegaskan kemenangan Biden, dia menjawab, "tentu saja saya akan, dan Anda tahu itu."
Baca Juga
Trump mengatakan dia akan segera menggelar unjuk rasa di Georgia, di mana para pemilih kembali ke tempat pemungutan suara pada awal Januari untuk sepasang pemilihan Senat putaran kedua yang akan menentukan kendali majelis di AS.
Adapun, pada Jumat (28/11.2020), Trump mengeluarkan serangkaian tweet di akun Twitternya yang bernada meremehkan Biden.
“[Biden] Ini bukan calon yang bisa mendapatkan 80 juta suara. Satu-satunya cara dia mendapatkan 80 juta suara adalah melalui penipuan besar-besaran,” ujarnya tentang Biden.