Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan Jepang akan menangguhkan sebagian kampanye perjalanan domestik "Go-To" untuk wilayah yang memiliki peningkatan kasus infeksi virus corora atau Covid-19.
Kendati begitu, Suga belum merinci wilayah mana saja di mana kampanye akan ditangguhkan. Adapun sekitar 40 juta orang menggunakan program Go-To-Travel antara 22 Juli hingga 31 Oktober.
Suga dan anggota kabinet berkumpul pada hari Sabtu untuk membahas upaya tersebut, yang telah mendorong ekonomi lokal dengan subsidi yang diberikan untuk perjalanan dan makanan.
Menteri Ekonomi Yasuthosi Nishimura mengatakan satuan tugas Covid-19 Jepang sebelumnya merekomendasikan agar pemerintah mempertimbangkan untuk meninjau kembali program tersebut.
"Kami perlu bertindak secepat mungkin," kata Suga seperti dikutip Bloomberg, Sabtu (21/11/2020).
Perdana menteri menyarankan agar tidak ada reservasi baru yang harus diterima di bawah kampanye, dan meminta pemerintah daerah untuk berhenti mengeluarkan kupon makanan "Go-To Eat" yang baru.
Baca Juga
Suga juga mengatakan dia berencana menggunakan dana nasional untuk melakukan tes Covid-19 bagi beberapa lansia di fasilitas medis dan perawatan. Apalagi, kasus virus baru di Tokyo mencapai rekor harian 539 pada hari Sabtu.
Mitsumaru Kumagai, kepala ekonom di Daiwa Institute of Research Ltd. dan penasihat Suga, memperkirakan bahwa kampanye tersebut dapat memberikan dorongan 4,9 triliun yen atau US$47 miliar bagi perekonomian dari waktu ke waktu. Perkiraan itu mungkin perlu diperkecil jika program dikurangi atau dibatalkan.