Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat Provinsi Jawa Tengah melaporkan kasus kematian konfirmasi positif Covid-19 tertinggi sebanyak 40 jiwa pada hari ini, Sabtu (14/11/2020).
Di sisi lain, menurut Satgas Penangan Covid-19, Provinsi Jawa tengah turut melaporkan penambahan kasus konfirmasi positif yang signifikan yakni sebesar 1.222 orang pada hari ini.
Sedangkan angka kesembuhan pasien konfirmasi positif Covid-19, jika dibandingkan dengan pertambahan kasus hariannya, relatif rendah yakni sebanyak 230 orang.
Data pusat per 8 November menyebutkan ada tujuh zona merah baru di Jawa Tengah. Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepala daerahnya tak perlu takut meningkatkan tes.
Hal itu disampaikan Ganjar, usai Rakor Penanganan Kenaikan Kasus Covid-19 akibat dampak liburan dipimpin Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Panjaitan via zoom di Puri Gedeh, Kamis (12/11/2002).
“Sekarang kita kejar terus [peningkatan testing], jadi sekarang bupati-bupati menjadi lebih peduli,” kata Ganjar melalui siaran persnya.
Baca Juga
Sementara, dalam Rakor bersama Menko Marvest Luhur Binsar Pandjaitan disebutkan bahwa kasus Covid-19 di Jawa Tengah naik 49 persen pada periode 26 Oktober - 1 November. Meski, kenaikan tersebut sebanding dengan jumlah tesnya.
“Kita sudah prediksi akan terjadi ledakan, karena memang ini risiko yang kita siap ambil. Kami juga sudah sampaikan kepada staf, maka tolong ini gaspol. Semua dilakukan termasuk testing,” tutur Ganjar.
Ganjar menjelaskan, pada 8 November lalu angka testing sempat menurun hampir separuh dari rata-rata harian di Jateng.
Namun, sejak tanggal 9 sampai hari ini jumlah tes ada di angka 8.000 sampai 9.000 perhari.
“Kita mencoba untuk tetap menghitung peluang-peluang yang kira-kira bisa kita manfaatkan untuk pengendalian. Saya bilang sekali lagi jangan pernah takut soal datanya meledak atau tidak, tapi testing terus lebih banyak lagi,” tegasnya.